Berkurban untuk dhuafa di pedalaman.
Tahun 1437 H ini, Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) melalui Program Qurban Berkah Nusantara mengangkat tagline “Berkorban dengan Berqurban” di mana telah ditetapkan target perolehan sebanyak 18.000 hewan qurban.
Target ini didasarkan pada perolehan BMH pada Ramadhan 1437 H yang mencapai kenaikan sebesar 40%. “Dengan kenaikan diatas 40% dana zakat terhimpun lewat BMH saat Ramadhan. Maka diproyeksikan qurban bisa meraih target yang ditetapkan,” ujar Supendi, Direktur Utama BMH memaparkan sebagaimana siaran pers yang diterima MySharing, Kamis (25/8).
Dari 18.000 hewan qurban BMH telah menetapkan sasaran distribusi kepada masyarakat yang memang tidak setiap tahun bisa menyelenggarakan ibadah qurban.
“Presentase terbesar distribusi hewan qurban BMH akan lebih banyak ke daerah pedalaman, desa terpencil, rawan pangan dan perbatasan. Seperti yang terdapat di daerah Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa misalnya. Selain minoritas masyarakat Muslim di sini berprofesi sebagai buruh bangunan.
Rencananya ada empat desa yang jadi sasaran qurban di Kabupaten ini. Sedang daerah lain yang juga hampir sama kondisinya di kecamatan Ngemplak, Kabupaten Ponorogo. Daerah ini mayoritas berprofesi petani dengan mengandalkan sawah tadah hujan sebagai sumber untuk kebutuhan sehari hari dan memenuhi kebutuhan harian,” urai Supendi.
“Selain itu sebagai bentuk solidaritas kepada sesama Muslim yang hingga kini dilanda duka, BMH akan tetap melakukan distribusi qurban ke tiga negara, yaitu Palestina, Suriah dan Rohingya,” imbuh Supendi.
[bctt tweet=”BMH distribusikan qurban ke Palestina, Suriah, dan Rohingya” username=”my_sharing”]
Dengan sebaran daerah distribusi yang meliputi pedalaman, desa terpencil dan perbatasan, maka berkorban dengan berqurban di BMH juga akan menguatkan syiar dan dakwah Islam di tiga kriteria lokasi atau daerah tersebut. “Di mana ketiga kriteria tadi syiar Islam memang masih harus kita bantu untuk terus berkibar,” pungkas Supendi.

