ALAMI Sharia akan menampung ajuan pembiayaan syariah nasabah UMKM.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) acapkali mengalami kesulitan mengakses pembiayaan dari perbankan. Di sisi lain, belum banyak yang mengetahui tentang pembiayaan dari perbankan syariah. Padahal, dengan pasar UMKM yang begitu besar dan penduduk Indonesia yang mayoritas muslim membuat pasar keuangan syariah sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh UMKM.
Peluang itulah yang kemudian dicermati oleh ALAMI Sharia, sebuah perusahaan teknologi yang bertujuan memudahkan pelaku bisnis, terutama UMKM, untuk memperoleh pembiayaan syariah. Di sisi lain, ALAMI Sharia juga bertujuan agar perbankan syariah dapat memproses pembiayaan lebih cepat 50 persen, sehingga biaya akan berkurang, dan efisiensi dan return on asset bank syariah akan meningkat.
Melalui website alamisharia.com, ALAMI Sharia akan menampung ajuan pembiayaan syariah, menyaring dan memberikan peringkat yang akurat bagi calon debitur, dan memfasilitasi komunikasi antara bankir dan calon debitur. Bagi UMKM yang berminat bergabung, ALAMI Sharia pun menetapkan sejumlah kriteria.
“Kriterianya ingin kami samakan dengan standar yang sedang dibuat ASEAN dan Bank Indonesia jadi ada inisiatif untuk memeringkat UMKM. Kami ingin setidaknya sejalan dengan metode itu, jadi UMKM sudah berjalan lebih dari dua tahun dan kami juga melihat aspek finansial dan non finansial. Beberapa data itu akan diisi oleh credit agent partner kami yang juga bisa menyediakan BI Checking dan semacamnya,” papar Chief Executive Officer ALAMI Sharia Dima Djani.
Setidaknya ada lima proses kerja ALAMI Sharia, sebelum pencairan dana, yaitu:
- Pengajuan pembiayaan (melalui website atau apps ALAMI)
- Pemeringkatan (otomatis dengan Scorecard ALAMI)
- Bank memilih dan memberikan penawaran indikatif (melalui platform ALAMI)
- Evaluasi dan pengecekan kredit (Komunikasi dalam due diligence difasilitasi oleh ALAMI)
- Persetujuan dan perjanjian kredit (Proses dokumentasi perjanjian kredit dapat dibantu oleh ALAMI)
Fokus Bermitra dengan Bank Syariah
Dima mengatakan, saat ini pihaknya pun sedang fokus untuk menjalin kerja sama dengan perbankan syariah. “Kami melihat sekarang yang paling penting di banknya, karena begitu kita buka kalau nggak ada bank syariah (yang menjadi mitra) kan lucu. Begitu banknya sudah ada beberapa ketertarikan baru kami akan buka ke UMKM,” katanya.
Saat ini ALAMI Sharia sedang dalam persiapan untuk launching di awal 2017, salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan syariah. “Kami kerjasama juga dengan credit agency untuk screening-nya dan berusaha ngobrol dengan penjaminan kredit. Jadi kami sedang mengumpulkan pihak-pihak yang kami ingin kerjasama untuk launching insya Allah di kuartal I 2017,” papar Dima.
Ia menekankan, ALAMI Sharia pun hanya fokus untuk bekerja sama dengan bank syariah, karena pihaknya berkeinginan memajukan institusi syariah. Idealisme tersebut tak ayal menimbulkan pertanyaan dari berbagai tokoh keuangan di Indonesia dan luar negeri.
“Mereka bilang ini idenya menarik, tapi mengapa cuma syariah saja? Ini kan bisa lebih profitable di konvensional? Ya, itu karena kami percaya pangsa pasar syariah akan terus berkembang. Mengapa sekarang belum berkembang? Karena belum banyak yang mengerti. Mengapa nggak mengerti? Mungkin karena komunikasinya belum sebaik yang diharapkan,” tukas Dima.
Oleh karena itu, ALAMI Sharia pun turut mengedukasi keuangan syariah melalui website dan media sosial. “Kami disini mau mengubah wajah syariah, bahwa syariah itu keren dan trendi, syariah simpel maksudnya syariah itu tidak ribet, simpel dan gampang dimengerti. Jadi diharapkan perspektifnya berbeda, ternyata syariah itu bagus. Ini yang ditampilkan ke website kami,” jelasnya.


