Pangsa Sukuk Indonesia di Pasar Global Melonjak Capai 24%

[sc name="adsensepostbottom"]

Program pemerintah yang memprioritaskan infrastruktur turut mendorong penerbitan sukuk.

Ekspansi Indonesia di pasar sukuk global pada semester I 2016 mendongkrak pertumbuhan surat utang syariah di tataran global. RAM Ratings menilai hal tersebut tak terlepas dari upaya Presiden RI Joko Widodo yang mendorong pembiayaan syariah untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Pemerintah Indonesia, yang memprioritaskan pengembangan infrastruktur, telah membuat penghimpunan dana syariah melalui sukuk global meningkat lebih dari dua kali lipat. Menurut RAM Ratings, pangsa pasar Indonesia di pasar sukuk global naik dari 10,6 persen menjadi 24 persen di semester I 2016.

Pada periode yang sama, penerbitan sukuk global tercatat tumbuh 4,8 persen dari semester I 2015, menjadi 42,7 miliar dolar AS. “Sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari pasar Indonesia,” demikian pernyataan RAM Ratings, dilansir dari Islamic Finance News, Jumat (2/12).

Meningkatnya penerbitan sukuk oleh pemerintah Indonesia membuat pangsa Malaysia di pasar sukuk global berisiko menurun. Di sisi lain, banyak pula negara lainnya yang menerbitkan sukuk sebagai langkah diversifikasi dan untuk mendapat permodalan yang lebih besar.

Pada periode Januari-Juni 2016, sukuk negara dan sukuk korporasi Malaysia menghimpun dana hingga 14,05 miliar dolar AS, atau 50,4 persen dari total surat utang yang diterbitkan di Malaysia sebesar 27,87 miliar dolar AS. Outstanding sukuk pun meningkat menjadi 142,94 miliar dolar AS. Di level global, RAM Ratings mencatat Malaysia masih menduduki peringkat pertama untuk outstanding sukuk global dengan pangsa 48,6 persen (355,1 miliar dolar AS) pada akhir Juni 2016.