Muhammadiyah Dorong Ekonomi Nasional Yang Lebih Berkeadilan

[sc name="adsensepostbottom"]

Muhammadiyah ingin berperan aktif mendorong perekonomian nasional yang lebih berkeadilan, dengan meningkatkan daya saing sektor-sektor potensial yang selama ini belum digarap serius.

Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah – Mohammad Nadjikh, dalam “Indonesia Economic Outlook 2017” yang diselenggarakan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah kemarin, Rabu (14/12/2016)  menegaskan beberapa tantangan atas kondisi perekonomian saat ini yang di hadapi bangsa, di antaranya terkait dengan kesenjangan ekonomi sektoral, sosial, maupun antar kelompok pendapatan.

“Hal ini mendorong pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dengan meningkatkan akses kelompok masyarakat terhadap berbagai sumber daya ekonomi produktif harus diupayakan lebih serius, tertata, dan berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini masih terpinggirkan,” tegas Mohammad Nadjikh.

Untuk itu, lanjut Mohammad Nadjikh, Muhammadiyah perlu meningkatkan perannya dalam mendukung perekonomian nasional yang lebih baik dan produktif untuk ke depannya.

“Muhammadiyah perlu hadir untuk bisa berperan aktif dalam mendorong perekonomian nasional yang lebih berkeadilan, dengan meningkatkan daya saing sektor-sektor potensial yang belum digarap serius, seperti pertanian, perikanan, UMKM, dan industri kreatif,” papar Mohammad Nadjikh.

Menurut Mohammad Nadjikh, Indonesia ke depannya perlu lebih mendorong berbagai sektor-sektor potensial yang ada, agar lebih berdaya guna.

“Kami akan berupaya, bagaimana agar keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia bisa lebih berdaya saing,” tegas Mohammad Nadjikh.

Pada seminar “Indonesia Economic Outlook 2017” tersebut juga diungkapkan hasil kajian dari Majelis Ekonomi Kewirausahaan Muhammadiyah. Para ekonom Muhammadiyah secara umum menilai, bahwa selama ini berkaitan dengan realitas perekonomian, terdapat tren ketimpangan ekonomi masyarakat yang semakin akut sejak era reformasi.

[bctt tweet=”Peran sektor pertanian dan kelautan terus menurun” username=”my_sharing”]

Sektor pertanian dan kelautan sebagai basis ekonomi rakyat peran sektoralnya terus menurun. Kontribusi di sektor pertanian pada PDB menurun dari 15,19% menjadi 14,43%.  Sementara peran sektor kelautan hanya 3%. Sementara itu, di sisi lain sebanyak 38,07 juta orang atau 26,14 juta rumah tangga menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Yang memprihatinkan  , impor produk pertanian di kita terus melonjak dari 3,34 miliar dolar AS  hingga hampir 5 kali lipat menjadi 14,90 miliar dolar AS.