Bagaimana harta ini bisa dikendalikan dan dikuasai oleh orang-orang shaleh. Itulah itu esensi koperasi syariah 212..
Aksi Super Damai 2 Desember telah berlalu, tapi semangat massa untuk membangkitkan ekonomi umat begitu dahsyat. Ide-ide berbisnis sesuai prinsip syariah pun dimunculkan, seperti bank syariah 212, minimarket 212, rumah sakit 212, dan koperasi 212.
Koperasi syariah 212, bahkan sudah dibentuk pada Sabtu, 17 Desember 2016 lalu di Masjid Raya Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Terkait hal itu, Pakar Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik menilai bahwa ide pembentukan koperasi syariah 212 itu sangat baik. Sebenarnya, kata Irfan, Indonesia sudah mempunyai model-model koperasi syariah dan Baitul Maal wal Tanwil (BMT), yang diharapkan bisa mereflikasinya.
“Kalau pun ada semangat untuk membentuk koperasi syariah 212, tidak mesti mulai dari nol. Kita bisa mencontoh apa yang sudah ada. Atau semangat 212 ini, energinya diarahkan untuk memperkuat institusi yang sudah ada. Jadi bisa mendirikan koperasi syariah baru atau memperkuat yang sudah ada,” .ungkap Irfan saat ditemui MySharing, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tetapi prinsipnya, menurut Irfan, ekonomi 212 itu adalah bagaimana umat ini bangkit. “Bagaimana harta ini bisa dikendalikan dan dikuasai oleh orang-orang shaleh. Saya kira itu esensinya koperasi syariah 212,” tegasnya.
Generasi Muda akan Bangkitkan Ekonomi Umat
Irfan juga melihat semangat pengusaha Muslim sangat tinggi dalam upaya meningkatkan ekonomi umat di Indonesia. Kalau kenyataannya hari ini, terliris yakni 50 pengusaha terkaya Indonesia didominasi orang Thionghoa, Irfan berkeyakinan suatu saat pengusaha Muslim akan bertengker di papan atas.
“Itu kan fakta hari ini, tapi fakta itu bisa berubah ketika kita ada usaha dan upaya yang serius yang dilakukan oleh umat. Kuncinya kita mau berusaha untuk bangkit menumbuhkan semangat pengembangan bisnis berprinsip syariah,” ujarnya.
Irfan mengaku sangat bangga ketika dirinya melihat gairah bisnis dari kalangan anak muda Muslim di kampus-kampus dengan semangat entrepreneur tinggi. Menurut dia, ini satu sinyalemen kebangkitan ekonomi umat di masa depan bukan sekedar slogan saja.
Tinggal bagaimana, mereka para generasi muda tersebut bersemangat untuk mengembangkan entrepreuner, meningkatkan kapasitas diri, membangun nertwork, dan menyesuaikan dengan prinsip syariah.
“Insya Allah, ekonomi umat di Indonesia akan bangkit lewat energi 212. Terbukti ide-ide cemerlang membentuk koperasi syariah, salah satunya,” pungkas Irfan.

