Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan apapun selama umat Islam berjamaah, bersinergi, mengkaloborasi, dan bertaaruf.
Guru Besar Insitut Pertanian Bogor (IPB) Didin Hafiduddin mengatakan, pertemuan ini penuh keberkahan dengan tujuan dan niat yang sama yakni ingin kembali membangun Islam, ingin kembali menguatkan harga diri umat, dan ingin kembali menyatukan semua potensi yang dimiliki umat.
Didin menghimbau agar perjuangkan kekuatan dan potensi umat. Karena Didin menyadari, bahwa umat Muslim Indonesia walaupun memiliki berbagai masalah, tetap memiliki potensi yang luar biasa. Potensi itu diperlihatkan Allah SWT pada aksi 411 dan 211.
“Saya melihat ini sebuah tarbiah dari Allah SWT. Kita tangkap tarbiah itu untuk berjamaah membangun kekuatan dan kembangkan ekonomi umat. Tekadkan dan niatkan di hati kita, tahun 2017 ini adalah tahun berjamaah,” kata Didin dalam tausyihnya pada grand launching Koperasi Syariah 212 di Masjid Andalusia, Komplek STEI Tazkia, Sentul City, Bogor, Jumat pekan lalu.
Menurutnya, berjamaah baik itu bidang ibadah, muamalah, pendidikan, politik, ekonomi dan berbagai hal. ”Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan apapun selama umat Islam berjamaah, bersinergi, mengkaloborasi, dan bertaaruf,” ujar Didin di sambut pekik Allahu Akbar jamaah.
Tetapi, lanjut dia, kalau kita tidak berjamaah di dalam ketentuan yang luas, kita tidak mementingkan kepentingan umat secara bersama. Maka, di situlah letaknya berbagai musibah dan masalah.
Didin pun membacakan surat Al-Nissa ayat 29 yang berbunyi : “Orang-orang yang beriman tidaklah memakan harta diantara sesama Muslim sekalian, dan kecuali ekonomi atau perdagangan atau saling ridho-meridhoi di antara kamu sekalian. Dan kalian tidak boleh bunuh diri”.
Kenapa dari aspek ijarah ini, kemudian Allah SWT menjelaskan jangan bunuh diri?. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantin MUI) ini pun menjelaskan, bahwa kalau kita bertransaksi melakukan kegiatan ekonomi selalu merasa puas dengan non Muslim. Kemudian kita mengabaikan sesama Muslim. Kita membeli produk makanan, minuman, pakaian, dan lainnya. Kita senang dan merasa tidak ada apa-apa.
”Kita bertransaksi dengan manusia walaupun dibolehkan, tetapi kita menjadi ketergantungan pada non Muslim. Itu sebenarnya adalah sama dengan bunuh diri,” tegas Didin.
Buktinya, lanjut Didin, sekarang ini kekuatan ekonomi itu dikendalikan oleh non Muslim. Kita berada pada posisi sangat berbahaya. Karena dengan bunuh diri, alfamart dan indomart pada tahun lalu menghasilkan keuntungan bersih Rp 40 triliun.
“Rp 40 triliun itu dari mana uangnya? Dari kita semua. Kita sekarang harus kembali mementingkan bersama umat. Tekadkan dalam hati mulai Jumat pertama 2017 ini, kita ingatkan, saya hanya ingin bertransaksi dengan sesama Muslim. Setuju?,” tanya Didin, yang dijawab setuju oleh jamaah.
Kembali Didin menegaskan, bahwa umat Muslim harus memegang prinsip syariat dalam bertransaksi, yakni hanya dengan sesama Muslim. Umat Muslim harus mengaungkan, agar uang kita jangan terus menerus diambil oleh mereka yang non Muslim untuk menghancurkan kita semua.
“Ini kesalahan kita. Kita harus membangun kekuatan umat untuk membangkitkan ekonomi dan mengembangkan bersama,” tukas Didin.
Karena itu, tegas Didin lagi, pembentukan Koperasi Syariah 212 ini, umat Muslim harus mendukung, bangkit dan niatkan mulai dari membeli air, makanan, minuman dan segala macam itu hanya dari sesama Muslim.
”Insya Allah, dengan semangat 212, semangat ekonomi syariah, semangat berjamaah, semangat tauhid, dan semangat ahlak. Allah SWT akan memberikan kemudahan kepada kita semuanya,” ucap Didin disambut pekik Allahu Akbar jamaah.

