Kontribusi Unit Syariah Asuransi Adira Tumbuh 55 Persen

[sc name="adsensepostbottom"]

Mayoritas kontribusi berasal dari asuransi kendaraan bermotor.

Direktur Utama Asuransi Adira Indra Baruna mengatakan, kontribusi unit syariah mencatat pertumbuhan cukup besar pada 2016. Pendapatan kontribusi asuransi syariah tumbuh 55 persen, dari Rp 185 miliar pada 2015 menjadi Rp 286 miliar di 2016.

“Dengan pendapatan ini mungkin kita masih di nomor dua di industri juga mungkin bisa nomor satu di Indonesia untuk yang asuransi syariah tapi kami masih menunggu laporan keuangan masing-masing perusahaan asuransi,” tukasnya dalam pemaparan kinerja Danamon Group, Rabu petang (1/3).

Ia menyampaikan, mayoritas kontribusi produk masih dikuasai oleh asuransi kendaraan bermotor. Selain itu, produk asuransi syariah Adira yang baru dikembangkan tahun ini juga turut mendorong penghimpunan kontribusi. “Produk asuransi travel untuk umrah yang baru diluncurkan akhir 2016 tumbuh pesat,” cetus Indra.

Hal tersebut tak terlepas dari kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menerapkan agar setiap jamaah umroh dan haji melindungi diri dengan asuransi dengan biaya sendiri. “Kalau dulu kan di-cover kerajaan, tapi di tahun 2016 sudah diminta agar jamaah cover asuransi sendiri. Ini yang membuat produknya tumbuh pesat karena kalau dulu pilihan, sekarang diwajibkan punya travel insurance,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, peningkatan kontribusi terbesar untuk tahun 2016 berasal dari kendaraan bermotor dan travel insurance. “Di tahun ini kami mempersiapkan akan tumbuh di kedua area ini,” ungkap Indra. Secara konsolidasi, Asuransi Adira berkontribusi antara 12-15 persen bagi Danamon Group.