Radio pasar diharapkan dapat wujudkan insan yang cerdas bagi pelaku ekonomi.
Pasar sebuah tempat bertemunya pola interaksi masyarakat serta perputaran roda ekonomi bagi wilayah tersebut. Pasar dan perubahan ekonomi cukup berperan penting bagi tersedianya laju perkembangan untuk wilayah tersebut.
Pendapatan bagi wilayah tersebut tak lepas dari kehidupan dan perputaran ekonomi di Pasar. Peran penting pasar bagi masyarakat yaitu fungsi distribusi yang merupakan untuk meningkatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi hingga berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada consume, fungsi pembentukan harga dengan terjadi kesepakatan langsung harga antara penjual dan pembeli, serta fungsi promosi sebagai pusat informasi kepada masyarakat secara efektif.
Dompet Dhuafa bekerjasama dengan RRI Yogyakarta mengadakan Radio Pasar dengan tema “Pasarku Tetap Ngumandang.”
Dengan adanya radio sebagai alat pemersatu bangsa dan alat informasi ke masyarakat, radio masuk pasar diharapkan dapat menumbuhkan geliat sektor perekonomian, menumbuhkan iklim yang peningkatan pendidikan dan wawasan bagi pelaku Pasar, menumbuhkan daya tarik warga untuk ke pasar hingga menumbuhkan bakat-bakat terpendam dari para pelaku pasar sebagai ajang ekspresi para pelaku pasar.
Sebagaimana dalam keterangan resminya yang diterima MySharing, Sabtu (29/4), acara tersebut berlokasi di Pasar Cebongan, Sleman serta dihadiri oleh Parni Hadi selaku (Ketua Pembina dan Pendiri Yayasan Dompet Dhuafa (DD)), Sri Purnomo (Bupati Sleman) hingga Muhammad Iskandar (Direktur Small Medium Enterprises Development Center Jogja (SMEDC JOGJA).
Ketua Pembina dan Pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan, dengan adanya radio pasar yang diselenggarakan oleh RRI, maka diharapkan akan mewujudkan insan yang cerdas bagi pelaku ekonomi di pasar. Selain itu, menjadi dialog langsung antara tiga pihak yaitu produsen, pedagang dan konsumen sehingga dapat memutuskan para tengkulak.
“Sekolah pasar sangat setuju diadakan terutama pembelajaran bahasa Inggris bagi kalangan pedagang serta pelaku ekonomi pasar hal ini dapat menciptakan pengetahuan hingga kemajuan para pelaku pasar”, ujar Parni.
Pada kesempatan ini, Wawan, salah satu pedagang pematri emas mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu fasilitasi pasar dan pedagang hingga pendukung motivasi masyarakat untuk ke pasar.
” Adanya sekolah pasar ini, saya berharap tak hanya bahasa inggris yang diajarkan, tapi juga ada pembelajaran managemen ekonomi keuangan bagi para pedagang,” ujar Wawan.
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, dengan adanya kupon undian hadiah menarik adalah sebuah cara memancing agar masyarakat dapat berkunjung ke pasar Cebongan ini. ” Kami sudah memperbaiki fasilitas dan akan selalu ditingkatkan kualitas pasar sesuai kebutuhan,” ujar Sri Purnomo.
Adapun Direktur Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan, bagi para pedagang yang ingin memutuskan tali rentenir dapat masuk program sosial trust fund. Menurut Imam, dalam pengembangan untuk mendapatkan keadilan yang sama yaitu ada 3P yang harus diingat. Yaitu pedagang sudah tersenyum, pembeli sudah tersenyum akan tetapi petani belum tersenyum.
“Melalui kami membuka 3K (Kemauan, Kemampuan dan Kesempatan). Alhamdulillah Dompet Dhuafa sudah mendampingi petani dengan program Pertanian Sehat Indonesia dan Kampoeng Ternak dan Pembinaan, mudah-mudahan dengan Radio RRI melalui 3K (Kemauan, Kemampuan dan Kesempatan) dapat memberi peluang kepada petani”, pungkas Imam.

