Apapun keputusan hakim dalam persiangan Ahok, Selasa besok adalah kehendak Allah SWT, umat Muslim harus siap menerimanya.
Dalam tausyiahnya, Ketua GNPF MUI Ustad Bachtir Nasir mengingatkan para peserta Aksi Simpatik 55 agar mampu menghormati segala peraturan yang ada terkait kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, termasuk sikap menerima segala keputusan hakim yang akan dijatuhkan pada Selasa besok, 9 Mei 2017.
“Sesuatu itu baik menurut kita, ternyata itu tidak baik menurut Allah SWT. Dan boleh jadi sesuatu itu tidak baik untuk kita, tapi ternyata itu baik menurut Allah SWT. Siap untuk menerima apapun keputusan hakim menyenangkan atau mengecewakan? Kita harus siap menerimanya sebagai kehendak Allah SWT,” ujar Ustad Bachtir di Masjid Istiqlal pada Aksi Simpatik 55. Para peserta Aksi Simpatik 55 pun serentak menjawab siap dengan pekikan Allahu Akbar.
Ustad Bachtir menegaskan, tidak ada gunanya kita datang ke masjid Istiqlal, bermunajat kepada Allah SWT, jika tidak menerima keputusan hakim. Karenanya kata dia, hakim-hakim yang ada di muka bumi tetap ciptaan Allah SWT sehingga keputusannya pasti rencana Allah SWT.
“Saya yakin penista ini akan dihukum, tapi saya tidak tahu cara Allah SWT menghukumnya. Karena saya tidak bisa mendikte Allah SWT soal keadilan. Kita serahkan semuanya kepada Allah SWT,” tegas Ustad Bachtir Nasir.
Untuk itulah, Ustad Bachtir nasir mengajak umat Muslim yang turun dalam Aksi Simpatik 55 meminta kepada Allah SWT dan meyakini setiap keputusan merupakan kehendak Allah SWT. ”Serahkan kepada Allah SWT, kita lihat hasilnya pada Selasa, 9 Mei 2017, ” ujarnya.
Meskipun GNPF MUI mengirimkan sebelas delegasi menghadap Mahkamah Agung (MA). Namun demikian, kata Ustad Bachtir, MA tidak punya hak sedikitpun untuk mengintervensi persidangan. Artinya, kehadiran delegasi pun tidak punya kekuasaan untuk mengintervensi aturan hukum.
”Memang beda hakim sama jaksa. Jaksa itu masih ada atasannya. Jadi masih bisa dipengaruhi oleh atasannya. Tapi hakim tidak! Di atas hakim adalah Allah SWT. Serahkan kepada Allah SWT, kita lihat hasilnya pada Selasa besok. Apapun keputusan hakim adalah kehendak Allah, kita harus siap menerima,” ungkap Ustad Bachtir.

