Target indikatif lelang sukuk sebesar Rp 6 triliun.
Pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hari ini, Selasa (16/5). Pada lelang sukuk negara tersebut, pemerintah menawarkan lima seri SBSN yaitu seri SPNS03112017 (reopening), PBS013 (reopening), PBS014 (reopening), PBS011 (reopening) dan PBS012 (reopening).
Total penawaran sukuk negara yang masuk untuk lima seri sukuk tersebut mencapai Rp 10,98 triliun. Sukuk seri SPNS03112017 menjadi instrumen yang paling diminati, dengan jumlah penawaran sebanyak Rp 5,87 triliun. Diikuti oleh PBS013 sebesar Rp 2,19 triliun, PBS012 sebesar Rp 1,59 triliun, PBS011 sebesar Rp 682 miliar, dan PBS014 sebesar Rp 651 miliar.
Dalam lelang sukuk ini akhirnya pemerintah menetapkan total nominal yang dimenangkan sebesar Rp 6,01 triliun. Jumlah tersebut sedikit melebihi dari target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 6 triliun. Jumlah seri sukuk yang dimenangkan pun hanya empat seri, sementara penawaran untuk seri PBS014 tidak ada yang diserap.
Dari total lelang yang dimenangkan, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 2 triliun dari SPNS03112017 dengan tingkat imbalan diskonto, PBS013 sebesar Rp 1,98 triliun dengan tingkat imbalan 6,25 persen. Selain itu, sukuk PBS011 sebesar Rp 445 miliar dengan tingkat imbalan 8,75 persen, dan sukuk seri PBS012 sebesar Rp 1,59 triliun dengan tingkat imbalan 8,875 persen.
Sukuk seri SPNS03112017 akan jatuh tempo pada 3 November 2017, PBS013 pada 15 Mei 2019, PBS012 pada 15 November 2031, dan PBS011 pada 15 Agustus 2023. Underlying aset penerbitan sukuk adalah barang milik negara dan Proyek/Kegiatan dalam APBN tahun 2017 yang telah mendapat persetujuan dari DPR RI.

