berita ekonomi syariah

Mei 2014, Pemerintah Pakistan Terbitkan Sukuk

[sc name="adsensepostbottom"]
sukuk
Gedung Bank Sentral Pakistan/Foto:tribun.com

Pemerintah Pakistan berencana menerbitkan sukuk senilai 427 juta dolar sampai 457 juta dolar AS pada minggu pertama Mei 2014. Langkah tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan finansial negara, sementara di sisi lain juga sebagai instrumen investasi bagi industri perbankan syariah.

Lembaga keuangan syariah Pakistan saat ini mencari produk investasi syariah sebagai wadah likuiditas mereka. Saat ini perbankan syariah Pakistan diperkirakan memiliki surplus likuiditas sebanyak 1,52 miliar dolar AS dan menghadapi kesulitan dalam menstabilkan keuntungan karena terbatasnya instrumen investasi syariah.

Sejumlah pengamat industri keuangan syariah di Pakistan telah mengamati bahwa sektor bank syariah di negara itu mengalami penurunan investasi dari 4,52 miliar dolar AS pada September 2013 menjadi 4 miliar dolar AS pada Desember 2013. Diperkirakan penurunan tersebut terjadi karena batalnya penerbitan sukuk pemerintah. Semula penerbitan sukuk negara direncanakan dilakukan pada kuartal terakhir 2013 namun batal karena alasan teknis. Jika penerbitan sukuk pemerintah jadi dilaksanakan di bulan Mei 2014, maka itu akan menjadi sukuk negara yang pertama di Pakistan pada tahun ini.

Penerbitan sukuk pemerintah Pakistan ini akan menggunakan akad ijarah dengan tenor tiga tahun. Instrumen tersebut pun diharapkan mampu memenuhi ekspektasi industri keuangan syariah di Pakistan sebagai tempat untuk menampung ekses likuiditas mereka.

Menurut Gubernur Bank Sentral Pakistan, Ashraf Wathra, industri bank syariah akan mampu memiliki pangsa pasar 20 persen pada 2020. “Industri bank syariah telah mampu tumbuh sedikitnya 30 persen per tahun dalam lima tahun terakhir dan pangsa pasarnya telah melampaui 10 persen dengan jaringan 1300 kantor cabang di 87 daerah,” kata Wathra, sebagaimana dilansir dari Islamic Finance News, Senin (28/4).

Underlying penerbitan sukuk ini adalah M3 motorway, yang merupakan jalan tol sepanjang 53 kilometer. M3 menghubungkan daerah Pindi Bhattian-Faisalabad dan diperkirakan menjadi rute penting yang menghubungkan Pakistan bagian selatan dengan utara.

Dalam dua tahun terakhir penerbitan sukuk secara global selalu melampaui 100 miliar dolar AS, dimana total penerbitan sampai akhir 2013 sebesar 628,08 miliar dolar AS. Malaysia masih mendominasi penerbitan sukuk secara global, sementara Indonesia berada di urutan keempat setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Penerbitan sukuk global juga masih didominasi oleh ringgit Malaysia (67,1 persen) diikuti oleh dolar AS (15 persen). Sementara sukuk berdenominasi rupiah ada di posisi keempat dengan 3,4 persen, setelah Riyal Arab Saudi (9,1 persen). Sampai dengan 28 Maret 2014 total emisi sukuk global sebesar 655,9 miliar dolar AS, dengan total outstanding sebesar 302,32 miliar dolar AS. Outstanding sukuk global Indonesia saat ini sebesar Rp 47,3 triliun.