Ketua Umum MUI Prof.KH.Ma'ruf Amin pada Halal bi Halal LPPOM MUI di gedung Global Halal Center (GHC) Bogor, Jawa Barat, Jumat siang (7/7).foto:MySharing.

Khikmah Halal bi Halal LPPOM MUI

[sc name="adsensepostbottom"]

Istilah halal bi halal itu sebenarnya istilah wa ihlal, meminta dihalalkan atau dimaafkan dan memaafkan.

Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) menggelar halal bi halal di Gedung Global Halal Center Bogor, Jumat siang (07/07). Kegiatan ini dihadiri seluruh pimpinan, karyawawan dan auditor LPPOM MUI.  Acara ini terlihat sangat khikmah, dengan diawalin lantunan ayat suci Alquran.

Halal bi halal ini juga dihadiri  para petinggi MUI. Ketua Umum MUI Prof. KH Ma’ruf Amin, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi, Sekjen MUI Anwar Abbas, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi, Wakil Rektor IPB Bidang Riset dan Kerja Sama Prof Dr Ir Anas Miftah Fauzi, dan para tokoh lainnya.

Bukan hanya bermaaf-maafan, acara halal bi halal juga dimanfaatkan untuk menyerahkan wakaf Gedung Global Halal Center kepada MUI Pusat. Selain itu juga penandatanganan kerja sama antara LPPOM MUI dengan IPB Bogor.

“Istilah halal bi halal itu sebenarnya salah secara bahasa. Yang benar istihlal wa ihlal, meminta dihalalkan (dimaafkan) dan memaafkan,” ungkap KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya.

Secara KH Ma’ruf menuturkan,  bahwa sertifikasi halal merupakan salah satu karya besar MUI “Sistem halal kita sudah jadi sistem halal dunia,” ujar Ma’ruf disambut tepuk tangan hadirin.

Selain itu, MUI juga berkontribusi dalam bidang ekonomi syariah, yang kini telah menjadi sistem ekonomi nasional. “Sekarang ini dual economic system, dual banking syatem, dual insurance system. Kesesai produk dengan syariah ditetapkan oleh MUI,” ujar Rais Aam PBNU ini.

Bukan hanya itu, lanjut KH Ma’ruf, dalam bidang pemberdayaan ekonomi umat, MUI juga telah menggagas Arus Baru Ekonomi Indonesia. Gagasan itu telah disampaikan melalui Kongres Ekonomi Umat beberapa waktu lalu di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Presiden Jokowi setuju tema itu,” ungkapnya.

Bahkan dalam waktu dekat juga akan dilantik Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). “Nanti akan dilantik Komite Nasional Keuangan Syariah. Ketuanya Presiden. Tidak ada komite nasional yang ketuanya Presiden selain KNKS,” pungkas KH Ma’ruf.