berita ekonomi syariah

Pemerintah Dubai Terbitkan Sukuk

[sc name="adsensepostbottom"]

Pemerintah Dubai menerbitkan sukuk bertenor 15 tahun sebesar 750 juta dolar AS. Langkah tersebut dinilai sebagai salah satu upaya penegasan posisi Dubai sebagai pusat ekonomi syariah dan sukuk global. Pemerintah Dubai pun membentuk Global Sukuk Centre pada Februari 2013 silam sebagai salah satu dari 46 inisiatif Strategi Ekonomi Syariah Dubai.

Chairman Dubai Financial Market dan Sekretaris Jenderal Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Dubai, Essa Kazim, mengatakan Dubai menjadi wilayah penerbitan sukuk terbesar ketiga di dunia dan total penerbitannya telah mencapai 20,38 miliar dolar AS. Penerbitan surat utang ini akan dilakukan secara over the counter (transaksi di luar bursa). Sejak pembentukan Global Sukuk Centre penerbitan sukuk di Dubai meningkat dan menjadi salah satu motor dalam pengembangan pasar modal Dubai.

Ekonom Bank of America Merrill Lynch, Jean-Michel Saliba, mengatakan penerbitan surat utang pemerintah Dubai menunjukkan kestabilan. “Ini sejalan dengan pandangan kami bahwa pemulihan pertumbuhan yang terjadi akan mengurangi tren deleveraging di level surat utang negara,” kata Saliba.

sukuk dubai
Photo: telegraph.co.uk

Sukuk pemerintah Dubai memiliki yield 5 persen dan mengalami kelebihan permintaan hingga tiga kali. Pada penerbitan kali inipun menarik likuiditas dari berbagai negara. Sekitar 61 persen investor datang dari Timur Tengah, 17 persen dari Inggris, dan 10 persen dari wilayah Eropa lainnya.

Berdasar laporan Standard & Poor’s porsi terbesar sukuk global berdatangan dari Timur Tengah dan Asia, dengan persentase masing-masing 36 persen dan 22 persen. Sisa investor lainnya berasal dari Eropa (16,8 persen) dan Amerika Serikat (12,3 persen).

Dalam dua tahun terakhir penerbitan sukuk secara global selalu melampaui 100 miliar dolar AS, dimana total penerbitan sampai akhir 2013 sebesar 628,08 miliar dolar AS. Malaysia masih mendominasi penerbitan secara global, diikuti oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Indonesia. Penerbitan sukuk global juga masih didominasi oleh ringgit Malaysia (67,1 persen) diikuti oleh dolar AS (15 persen).

Penerbitan sukuk hingga kuartal I 2014 telah mencapai 31,1 miliar dolar AS, lebih tinggi dari rata-rata penerbitan dalam dua tahun terakhir pada periode yang sama sebesar 31 miliar dolar AS. Pasar sukuk global pun diperkirakan akan kembali melampaui 100 miliar dolar AS di tahun ini.