UUS Bank BTN menunjukkan peningkatan kinerja bisnis yang cukup signifikan pada Kuartal III 2017 dari sisi laba bersih, pembiayaan, DPK, dan jumlah asset. Seberapa besarkah peningkatan tersebut?
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengumumkan Paparan Kinerja Kuartal III 2017 kemarin (23/10/2017) di Kantor Pusat Bank BTN, Menara BTN, Jakarta. Dalam realiasi kinerja bank pelat merah tersebut terungkap, bahwa kinerja bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) BTN ternyata menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Direktur Utama Bank BTN – Maryono dalam momen paparan kinerja tersebut mengatakan, Unit Usaha Syariah menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif yang sejalan dengan pertumbuhan Bank BTN konvensional.
“Per September 2017, laba bersih UUS Bank BTN naik 36,31% yoy dari Rp230,19 miliar menjadi Rp313,77 miliar. Capaian laba bersih BTN Syariah tersebut disokong kenaikan pembiayaan yang naik sebesar 26,89% yoy dari Rp13,03 triliun pada September 2016 menjadi Rp16,54 triliun September 2017,” papar Maryono.
Maryono lalu menambahkan, kualitas pembiayaan dari UUS Bank BTN juga terus membaik.
“Hal itu bisa dilihat dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross yang terus membaik, dari NPF sebesar 1,12% pada September 2016 hingga menjadi 0,84% di September 2017,” jelas Maryono.
Selain itu, lanjut Maryono, kinerja UUS BTN yang positif juga bisa dilihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup signifikan pada setahun belakangan.
“Unit Usaha Syariah BTN yang juga berfokus pada pembiayaan pemilikan rumah ini juga telah menghimpun DPK senilai Rp17,39 triliun pada kuartal III/2017 atau naik 29,83% yoy dari Rp13,39 triliun di periode yang sama tahun lalu,” ujar Maryono lagi.
Ditambahkan Maryono, secara umum pertumbuhan kinerja bisnis yang positif dari UUS BTN selama satu tahun terakhir tersebut bisa tercermin dari kenaikan jumlah asset yang juga tumbuh dengan signifikan.
“Posisi asset UUS BTN Syariah saat ini (30 September 2017) adalah Rp 21,082 Triliun, atau meningkat 29,28% dari posisi asset pada September 2016 yang masih berada di angka Rp 21,082 triliun,” jelas Maryono.
Menurut Maryono, dari berbagai indikator kinerja bisnis UUS Bank BTN menunjukkan, bahwa UUS Bank BTN telah menunjukkan bukti kinerja yang bagus.
“Ini menunjukan pertumbuhan dari Unit Usaha Syariah kualitasnya malah lebih bagus. Artinya masyarakat sudah lebih banyak yang menyadari, bahwa produk-produk syariah ini menarik, khususnya di produk pembiayaan perumahan atau KPR. Ini menjadi jaminan bagi kita, bahwa produk syariah yang terkait dengan perumahan ini akan kami tingkatkan terus,” demikian tutup Maryono, Direktur Utama Bank BTN.

