Surat dari dua mahasiswa yang ditahan di Mapolda Metro Jaya. Foto: Istimewa

Suara dari Balik Jeruji

[sc name="adsensepostbottom"]

Ubahlah kezaliman dengan tanganmu (kekuasaan), jika tidak bisa maka ubahlah dengan lisan, jika tidak sanggup maka diamlah.

Mahasiswa yang ditangkap pada aksi 20 Oktober 2017 menulis surat untuk bangsa ini, beredar di berbagai grup WhatsApp, Kamis (26/10). Mahasiswa itu adalah Muhammad Ardi Sutrisbi dari IPB dan Ihsan Munawar dari STEI SEBI, Depok. Berikut isi suratnya:

“Setiap langkah akan menapaki jalannya masing-masing.  Maka, jalan perjuangan mahasiswa adalah idealismenya yang terus berkobar untuk perbaikan bangsa dan negara. Terkurung didalam penjara bukanlah pembunuh idealisme kami, sesaknya kehidupan bui bukanlah peredam nurani kami, karena sejatinya suara-suara kebenaranlah yang menjadi cahaya perjuangan kami.

Dua mahasiswa yang ditahan Polisi. Foto: SCTV

Maka izinkan kami untuk mengukuhkan kembali langkah-langkah perjuangan, bahwa:

  1. Sepedih dan sepahit apapun kehidupan dibalik jeruji tidak akan menjadi akhir dari perjuangan, karena tidak ada istirahat bagi mahasiswa sampai bangsa ini menemui cita-cita kemerdekaannya.
  2. Menyerukan kepada seluruh mahasiswa Indonesia bukan hanya BEM SI, tapi semua aliansi yang mengatasnamakan MAHASISWA dan juga mahasiswa secara individu untuk bersatu padu, karena sejatinya tujuan kita sama yakni untuk perbaikan bangsa tercinta.
  3. Mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak gentar melantangkan suara atas banyaknya kecarut-marutan negeri ini, karena jika bukan mahasiswa siapa lagi elemen pemuda yang bisa diharapkan oleh bangsa.
  4. Menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa mahasiswa akan terus bersuara untuk perbaikan negeri ini, maka mari jaga persatuan dan kesatuan, serta jangan pernah takut bersuara, jika benar katakan benar dan jika salah maka katakan salah.

Jika Engkau melihat kedzaliman maka ubahlah dengan tanganmu (kekuasaan), jika tidak bisa maka ubahlah dengan lisan, dan jika tidak sanggup maka diamlah.

Salam perjuangan!
Dari balik jeruji besi,
Muhammad Ardi Sutrisbi dan Ihsan Munawar
Rabu, 25 oktober 2017″