BPPT Memberikan 11 Solusi Teknologi Terhadap Berbagai Persoalan Aktual Indonesia

[sc name="adsensepostbottom"]

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar acara Catatan Akhir Tahun 2017.  

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menutup tahun dengan mengumbar capaian-capaian sepanjang 2017. Setidaknya ada 11 inovasi yang diciptakan oleh BPPT dan itu sudah dikomersialkan alias dihilirisasi.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto dalam sambutannya bahwa penguasaan teknologi dan inovasi menjadi kata kunci bagi BPPT, Menuturkan ” Guna mendorong pembangunan bangsa BPPT selalu berupaya agar inovasi dan layanan teknologi, memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong peningkatkan kompetensi daya saing nasional, yang bermuara pada percepatan pembangunan nasional.”

“Sejalan dengan itupun maka pelaksanaan  program dan kegiatan BPPT sepanjang tahun 2017 ditandai dengan upaya-upaya untuk memberikan solusi teknologi terhadap berbagai persoalan aktual di Indonesia,” Ungkap Kepala BPPT pada gelaran acara yang dihelat di Ruang Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta, (20/12/2017).

“BPPT selalu berupaya agar inovasi dan layanan teknologi memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong peningkatan kompetensi daya saing nasional, yang bermuara pada percepatan pembangunan nasional,” ujar Unggul Priyanto di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu, 20 Desember 2017.

Adapun 11 inovasi di 2017 yaitu produksi dan komersialisasi implan tulang, produksi biskuit untuk pangan darurat, produksi dan komersialisasi mesin kopi sangrai, komersialisasi mi dan beras berbasis tepung lokal, produksi zinc stearate, dan produksi rubber airbag. Selain itu, ekstruder mi, bio peat, beta glucan, xilanase, dan terakhir bahan baku tanaman obat.

“Dalam hal layanan teknologi, BPPT juga turut dilibatkan dalam pra studi kelayakan Kereta Api Jakarta Surabaya. Selain itu juga turut berkontribusi dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (Hujan Buatan), serta aktif dalam survei kelautan dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya BPPT,” paparnya.

“Beberapa hasil capaian penting sepanjang tahun 2017 disebut olehnya seperti inovasi teknologi produksi garam, Sistem Navigasi Penerbangan Nir Radar berbasis ADS-B, implan tulang berbahan lokal, pengolahan emas non merkuri, inovasi pesawat udara nir awak (Drone), hingga inovasi coating untuk buah mangga  yang bisa membuat segar hingga empat minggu.” Ucap Unggul Priyanto.

“Sebagian dari inovasi-inovasi tersebut sudah terjual dan menghasilkan uang. Contohnya saja teknologi implan tulang, BPPT mendapat royalti 10 persen dari penjualan. Dalam hal produksi dan komersialisasi, BPPT bermitra dengan PT Zenith.Lalu, mesin kopi sangrai, BPPT mendapat royalti 15 persen dari penjualan. Produksi dan komersialisasi bermitra dengan PT Asindo Tech.

Unggul menyebut, berkat inovasi-inovasi tersebut, tahun ini BPPT mendapat pemasukan lebih dari Rp200 miliar. Rinciannya adalah gabungan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Badan Layanan Umum (BLU).