Dalam dua tahun terakhir jumlah UKM Bukalapak mengalami peningkatan cukup signifikan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yakin dan optimis jumlah UKM pelapak di market place Bukalapak bisa menembus angka 8 juta di tahun 2020 mendatang.
Keyakinan Puspayoga terbuktikan karena dalam dua tahun terakhir jumlah pelapak mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Awal 2016, saya bertemu CEO Bukalapak Ahmad Zaki. Waktu itu jumlah UKM Bukalapak masih sekitar 400 ribu pelapak,” kata Puspayoga, saat menghadiri acara syukuran 8 Tahun Bukalapak “Besar Bersama UKM Indonesia” di Jakarta, Rabu (10/1/2018) malam.
Dia menambahkan, dua bulan lalu dirinya menghadiri gathering Bukalapak dan jumlah pelapak sudah mencapai 2,2 juta UKM.
“Karena itu, saya yakin pada 2020 mendatang Bukalapak mampu mencetak UKM sukses sebanyak 8 juta,” kata Puspayoga.
Puspayoga mengakui dirinya menaruh harapan besar terhadap Bukalapak untuk turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang diiringi dengan pemerataan kesejahteraan.
“Pemerataan bisa dicapai salah satunya melalui market place seperti Bukalapak ini,” katanya.
Apalagi, lanjut Puspayoga, pihaknya terus menggulirkan program skim pembiayaan berbunga murah bagi UKM. Kemenkop dan UKM memiliki program kredit usaha rakyat atau KUR yang bunga kreditnya sudah turun menjadi 9 persen dari 22 persen. “Bahkan, tahun ini rencananya akan diturunkan lagi menjadi 7 persen,” ujarnya.
Selain KUR, kata Puspayoya, ada juga kredit Ultra Mikro Indonesia (UMI) yang lebih murah lagi. Ada juga program KITE, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor.
Dimana UKM bisa mengimpor bahan baku bagi produknya dengan bea masuk nol. UKM bisa memanfaatkan itu agar tetap kokoh sebagai tulang punggung perekonomian bangsa”, imbuh Puspayoga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto berharap Bukalapak harus mampu tumbuh bagaikan pohon besar yang memiliki akar yang kuat hingga ke bawah.
“Bagi saya, era digital ekonomi seperti sekarang ini merupakan wujud ekonomi gotong royong yang sesungguhnya dan kongkrit. Dimana banyak UKM yang berkumpul dalam satu komunitas market place seperti Bukalapak ini. Bahkan, dengan pola digital ekonomi, intermediasi produknya itu zero cost”, tandas Menperin.
Dia menegaskan, bahwa semua pihak harus menjaga eksistensi market place yang besar seperti Bukalapak ini. Menurutnya, ini potensi yang harus dijaga dan tidak perlu khawatir dengan pemain besar. “Enterpreneur kita harus terus kita dorong untuk meningkat. Saat ini, generasi muda harus mampu bergaul dalam bahasa digital”, ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara mendorong Bukalapak untuk terus bermimpi dan mewujudkan mimpi agar suatu saat nanti bisa menjelma menjadi seperti seorang Jack Ma.
“Bukalapak ini merupakan aset bangsa yang harus dijaga. Di Asean, ada tujuh unicorn market place besar, salah satunya adalah Bukalapak”, pungkas Rudiantara.

