5 Kunci Sukses Dari Orang Terkaya di Asia

[sc name="adsensepostbottom"]

Jack Ma atau Ma Yun Lahir pada 10 September 1964 merupakan seorang pebisnis berkebangsaan China.

Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.

Sebagai seorang miliader, ternyata Jack Ma dilahirkan dari keluarga ekonomi lemah. Dia dilahirkan di daerah Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Orangtuanya adalah pemusik dan pendongeng tradisional, ayahnya hanya mendapatkan tunjangan pensiunan bulanan sebesar sekitar Rp 500.000 untuk menghidupi keluarganya.

Sebelum ia menjadi miliarder, ia pernah menjadi pengajar Bahasa Inggris di Hangzhou Electronics Technology College. Dalam perjalanan karirnya, Jack Ma pernah ditolak beberapa kali saat melamar pekerjaan, satu diantaranya ketika ia melamar di KFC. Dari 24 orang pelamar, hanya dirinya saja yang tidak lolos, sedangkan 23 orang lainnya berhasil menjadi karyawan restauran cepat saji tersebut.

Terkait awal bisnis alibaba.com ia adalah sosok orang yang tidak menguasai bidang teknologi internet. ia pertama kali menggunakan internet pada tahun 1995 saat ingin mencari kata “beer dan”china” akan tetapi saat itu Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet.

Lalu, siapakah sosok Jack Ma yang kini dinobatkan sebagai orang terkaya di China?Beliau kini dinobatkan sebagai “Young Global Leader” ini, kini telah memiliki toko online raksasa di China. . Bayangkan saja, hartanya bertambah 173% dalam setahun menjadi US$ 29,2 miliar.

Sebagai pimpinan situs perdagangan online terbesar di dunia, Ma sukses membangun bisnisnya. Tentunya sebelum ia menjadi sukses, Jack Ma mengalami perjalanan yang tidak mudah.

Ingin meniru kesuksesan Jack Ma ? Berikut 5 kunci sukses dari seorang Jack Ma yang kami rangkum dalam vidio berikut ini (jangan lupa subcribes channel youtube kami ya ) :

Atas bantuan temannya di Amerika, ia membuat sebuah website yang bertujuan menawarkan jasa translate dari bahasa China. Melalui web sederhana tersebut, Jack Ma dapat membangun koneksi dengan banyak orang dan akhirnya menjadi inspirasi berdirinya Alibaba Group. Jack Ma merintis bisnis onlinenya dari sebuah apartemen kecil dengan koneksi jaringan internet yang lambat. Melalui situs Alibaba.com, pria yang memiliki dua orang anak ini menjadi penghubung antara eksportir China dengan para konsumen di seluruh dunia.

Alibaba Group kini tengah menjadi salah satu raksasa retail online terbesar dunia, di bawah Wall-Mart, namun lebih besar dari gabungan Amazon dan eBay. Untuk bersaing di pasar Amerika dan China, Alibaba Group telah menginvestasikan 1 miliar dolar ke beberapa perusahaan start up seperti Uber, Lyft, ShopRunner, Fanatics, Tango dan Kabam.

Namun terdapat kejadian unik dimana sebelum memutuskan memulai Alibaba, Jack Ma mengumpulkan 24 orang teman di rumahnya untuk meminta pendapat mereka. Dari 24 orang tersebut, 23 orang menyuruhnya berhenti.

Penolakan keras ini juga ditunjukkan oleh keluarga Jack Ma. Hal itu menjadi kejadian yang wajar, sebab pada tahun 1995 internet baru mulai berkembang di Cina. Belum ada yang bisa memprediksi bagaimana masa depan perusahaan yang menggantungkan diri sepenuhnya pada jaringan internet.

Dari 24 orang teman yang datang ke rumah Jack Ma, hanya satu orang yang mendukungnya. Teman yang bekerja sebagai bankir itu mengatakan,“Kalau kamu memang ingin melakukannya, coba saja. Kalau memang nanti semua tidak berjalan seperti yang kamu inginkan, kamu tinggal kembali ke hal yang kamu lakukan sebelumnya”

Kata-kata teman Ma itu menginspirasinya, keesokan paginya ia memutuskan memulai bisnis dibawah naungan alibaba.com. Tanpa peduli pada orang-orang yang merendahkan idenya.Hingga pada bulan September 2014, perusahaan ecommerce terbesar di China yang bernama Alibaba telah mendarat di lantai bursa saham Amerika, Wall Street.

Dalam IPO perdananya tersebut, saham Alibaba dipatok sekitar $68 per lembar saham. Dengan kisaran harga tersebut, perusahaan yang didirikan oleh guru Bahasa Inggris ini kemungkinan akan meraup dana segar dari para investor sekitar 231 miliar dolar Amerika. Ketertarikan para penanam modal terhadap perusahaan e-commerce yang dinahkodai oleh CEO Jack Ma ini tidak terlepas dari prospek cerah bisnis perdagangan online di kawasan pasar Asia.