Trump Dinilai Menantang Umat Muslim Dunia

[sc name="adsensepostbottom"]

Menyetujui pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerussalem dianggap menantang umat Muslim seluruh dunia.

Massa Aksi Bela Palestina atau Aksi 115 membacakan secara bersama-sama enam poin pernyataan sikapnya sebagai bentuk protes atas pemindahan Kedubes Amerika Serikat dari Tel Aviv di Israel ke kota Yerusalem Palestina.

Pernyataan sikap tersebut juga berisikan perihal keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pernyataan sikap tersebut dibacakan oleh Sekjen Koalisi Bela Baitul Maqdis Ustaz Syaefudin Ahmad Suhada dan diikuti oleh puluhan ribu massa.

Berikut ini enam poin pernyataan sikapnya:

  1. Kepada majelis umum PBB untuk bersikap tegas atas pelanggaran donald trump ini yang bertentangan dengan sembilan resolusi dewan keamanan PBB.
  1. Kepada Organisasi Kerjasama Islam atau OKI untuk bersatu dan menentang keras keputusan Donald Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat Islam global.
  1. Kepada pemerintah Amerika Serikat untuk membatalkan pengakuan terhadap eksistensi negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya di Yerusalem serta keputusan provokatifnya yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
  1. Kepada pemerintah Indonesia untuk berjuang keras mempergunakan haknya dengan menekan, mengarahkan OKI dan PBB untuk bersama melawan keputusan Donald Trump sebagaimana janji pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri selama ini bahwa Palestina di jantung hati kebijakan luar negeri Indonesia.
  1. Kepada seluruh rakyat Indonesia agar terus bersatu dalam perjuangkan hak-hak rakyat Palestina hingga mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya dari penjajah zionis Israel.
  1. Khususnya kepada umat Islam Indonesia untuk memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan tetap berada di bawah bimbingan ulama kami agar tercapainya tujuan seluruh perjuangan Baitul Maqdis kembalinya masjid Al Aqsa ke pangkuan kaum Muslimin.

Berbarengan dengan pembacaan poin, diturunkan spanduk besar sebagai bentuk dukungan mass aksi kepada Palestina.

Sebelumnya pada 17 Desember 2017, juga dilakukan Aksi Bela Palestina di Monas,  Jakarta Pusat. Juga dikeluarkan beberapa sikap terkait pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) terkait Yerusalem atau Al-Quds sebagai Ibu Kota Israel.

Pernyataan sikap itu dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Anwar Abas di panggung utama Aksi Bela Palestina. Dia mengatakan, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mencederai rasa keadilan dunia internasional, dan melanggar hak Asasi manusia rakyat Palestina dan merusak perdamaian antara Israel dan Palestina.

“Kami peserta Aksi Indonesia Bersatu Bela Palestina,” ujarnya di lokasi Aksi Bela Palestina