matamassa
Ilustrasi

MataMassa Memperluas Jaringan Untuk Pilpres

[sc name="adsensepostbottom"]
matamassa
Ilustrasi

Sejak Pemilu legislatif, MataMassa telah berperan sebagai kanal penyalur hasil pemantauan Pemilu oleh publik pada area Jakarta Bogor Tangerang Depok dan Bekasi. Kini, MataMassa memperluas jaringan untuk Pilpers, terutama untuk tujuh kota. Diawali dengan membuka kanal Laporan DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pilpres. Pembukaannya itu berlangsung di Cikini, Jakarta Pusat, Senin 26 Mei 2014.

Masyarakat yang belum terdaftar pada Pemilu Legislatif kemarin sebagai DPT, dapat melapor ke MataMassa dengan menyebutkan identitas dan alamatnya. Laporan masyarakat akan langsung diteruskan ke KPU sehingga KPU dapat terbantu melengkapi data yang mereka terima dari petugas di lapangan. Berdasarkan pengalaman pada pemilu legislatif di April lalu, diperkirakan masih banyak masyarakat yang belum terdaftar sebagai pemilih.

“Laporan DPT yang masuk akan secara otomatis sampai kepada KPU dan Bawaslu,” kata Nanang Syaifudin, Direktur iLab yang menangani infrastruktur teknologi Matamassa.

Selama pemilihan legislatif lalu, Matamassa banyak menerima laporan dari berbagai daerah, dari ujung Sumatera hingga Papua. Sehingga Matamassa mengajak masyarakat di seluruh Indonesia, terutama di tujuh kota yakni Padang, Ambon, Surabaya, Makassar, Pekanbaru, Pontianak, dan Semarang, untuk melaporkan pelanggaran pemilu yang kerap terjadi dengan identitas yang lengkap agar laporannya dapat diverifikasi.

“Perlu partisipasi warga yang lebih luas demi Pemilu yang lebih bersih,” ujar Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Umar Idris.

Potensi pelanggaran yang akhir-akhir ini sering terjadi ialah berkampanye untuk memilih atau tidak memilih capres tertentu dengan menggunakan isu Suku, Agama, Ras dan Golongan. Pelanggaran lainnya adalah berkampanye di jual jadwal yang ditetapkan di media massa, khususnya televisi, dan politik uang dalam berbagai bentuk yang dijanjikan oleh tim sukses maupun pasangan capres-cawapres.

Matamassa telah menerima 1869 laporan dugaan pelanggaran pemilu sejak diluncurkan pada pertengahan Desember 2013 hingga pertengahan Mei 2014. Dari jumlah tersebut, pelanggaran administrasi masih mendominasi yaitu 1500 kasus. Lainnya adalah pelanggaran pidana 212 kasus, DPT 49 kasus, dan lain-lain sebanyak 84 kasus. Bila dihitung dengan laporan melalui email dan SMS, jumlahnya lebih dari 6.000 laporan.

MataMassa adalah program pemantauan pemilu kerja bersama antara AJI Jakarta, iLab dan SEATTI. Laporan masyarakat dapat disampaikan melalui situs www.matamassa.org, aplikasi di Android dan iOs (ketik MataMassa), email lapor@matamassa.org dan pesan singkat (SMS) ke 0813-7020-2014. Laporan tersebut harus dilengkapi identitas pelapor (nama, nomor telpon atau email) agar MataMassa dapat melakukan verifikasi kebenaran laporan. Namun ketika laporan tersebut dipublikasi dan disampaikan ke Bawaslu dan KPU, identitas pelapor akan dirahasiakan.