sukuk pakistan

Pakistan Akan Terbitkan Sukuk 49 Miliar Rupees

[sc name="adsensepostbottom"]

Bank sentral Pakistan akan menerbitkan sukuk senilai 49,5 miliar rupees (503,8 juta dolar AS). Langkah ini menjadi yang pertama kalinya setelah terakhir kali pemerintah Pakistan menerbitkan instrumen tersebut 1,5 tahun lalu. Dengan penerbitan ini diharapkan dapat menjadi instrumen pengelolaan likuiditas bagi industri bank syariah Pakistan.

Dikutip dari laman Reuters, Senin (23/6), minat akan sukuk berdenominasi mata uang lokal semakin berkembang saat bank syariah Pakistan membukukan pertumbuhan aset dua kali lipat. Sejak 2008, bank sentral Pakistan telah menjual 15 sukuk bermata uang lokal. Terakhir kali penerbitannya pada Maret 2013 dengan penghimpunan dana sebesar 43 miliar rupees. Sementara, di tahun 2012 Pakistan menerbitkan empat sukuk yang menghasilkan 163,5 miliar rupees.

sukuk pakistanInstrumen sukuk menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh lima bank syariah dan 15 lembaga keuangan lainnya yang menawarkan layanan syariah. Sukuk membantu mereka dalam mengelola kebutuhan likuiditas jangka pendek dan mendukung aktivitas keuangan. Saat pelelangan empat sukuk oleh pemerintah beberapa waktu lalu, aplikasi pembelian sukuk tercatat lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang dijual.

Di sisi lain, investasi bersih di industri perbankan syariah Pakistan turun 17,7 persen atau 76 miliar rupees dalam 12 bulan terakhit. Hal ini disebabkan kurangnya penerbitan sukuk baru. Pemerintah Pakistan sendiri belum mengindikasikan suatu petunjuk apakah akan menerbitkan sukuk berdenominasi mata uang lokal lagi di tahun ini, walau sebelumnya Kementerian Keuangan Pakistan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan sukuk berdenominasi dollar.

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Pakistan, Ashraf Wathra, mengatakan industri bank syariah akan mampu memiliki pangsa pasar 20 persen pada 2020. “Industri bank syariah telah mampu tumbuh sedikitnya 30 persen per tahun dalam lima tahun terakhir dan pangsa pasarnya telah melampaui 10 persen dengan jaringan 1300 kantor cabang di 87 daerah,” ujar Wathra.

Dalam dua tahun terakhir penerbitan sukuk secara global selalu melampaui 100 miliar dolar AS, dimana total penerbitan sampai akhir 2013 sebesar 628,08 miliar dolar AS. Malaysia masih mendominasi penerbitan secara global, sementara Indonesia berada di urutan keempat setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.