Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 1,16 triliun dalam lelang sukuk hari ini, Selasa (1/7). Dana tersebut berasal dari surat berharga syariah negara (SBSN) seri SPN-S 02012015 dan PBS005. Dana yang terserap akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014

Yield terendah yang masuk untuk seri SPN-S 02012015 adalah 6,12 persen dan tawaran yield tertinggi sebesar 7 persen. Untuk seri PBS005 yield terendah yang masuk adalah 9,125 persen dan yield tertinggi sebesar 9,5 persen. Sementara penawaran yield terendah yang masuk untuk seri PBS006 sebesar 8,312 persen dan yield tertinggi adalah 8,75 persen.
Pemerintah pada akhirnya menyerap SBSN seri SPN-S 02012015 sebesar Rp 875 miliar dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 1,5 triliun, dan sukuk seri PBS005 diserap sebanyak Rp 285 miliar. Tingkat imbalan untuk sukuk seri PBS005 adalah 6,75 persen dengan waktu jatuh tempo pada tanggal 15 April 2043. Sementara, jatuh tempo sukuk seri SPN-S 02012015 adalah tanggal 2 Januari 2015.
Penerbitan sukuk SPN-S 02012015 menggunakan underlying asset berupa tanah dan bangunan, dengan akad Ijarah Sale & Lease Back. Sedangkan, seri PBS005 dan PBS006 menggunakan akad ljarah Asset to be Leased, dengan underlying asset berupa proyek/kegiatan dalam APBN 2014.

