Investasi
Ki-Ka: Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Rosdiana (Perwakilan Investor Pasar Modal), Plt. Direktur Utama PermataBank, Roy Arfandy.

Permudah Investasi, PermataBank dan KSEI Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI

[sc name="adsensepostbottom"]

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Bank Permata (PermataBank) meluncurkan Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI, Selasa (15/7). Peluncuran layanan ini secara resmi menandai babak baru penggunaan Fasilitas AKSes yang sudah terintegrasi dengan fasilitas ATM Bank.

Melalui mesin ATM, investor dapat melakukan pengecekan saldo Efek yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam Rekening Dana Nasabah (RDN). Terobosan ini menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan. Luasnya jaringan ATM Bank serta kemudahan penggunaannya diharapkan dapat menjadi alternatif cara bagi masyarakat untuk mendukung kegiatan berinvestasi di pasar modal yang lebih mudah dan memasyakat.

Investasi
Ki-Ka: Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, Rosdiana (Perwakilan Investor Pasar Modal), Plt. Direktur Utama PermataBank, Roy Arfandy.

Plt Direktur Utama PermataBank, Roy Arfandy, mengatakan di industri perbankan, keleluasaan nasabah dalam bertransaksi merupakan hal utama. Oleh karena itu, hal yang sama seharusnya juga bisa dilakukan oleh para Investor dalam memonitor dan mengelola investasinya di Pasar Modal. “Berangkat dari kebutuhan tersebut, PermataBank bersama KSEI mewujudkan fasilitas inquiry saldo Efek dan dana ini. Melalui jejaring dan kanal elektronik yang kami miliki, kami berharap para Investor dapat memiliki fleksibilitas dalam bertransaksi,” kata Roy, dalam siaran pers yang diterima mysharing.co, Selasa (15/7).

Sementara, Direktur Utama KSEI, Heri Sunaryadi menuturkan bahwa kerjasama ini merupakan langkah awal dari program KSEI untuk menghubungkan infrastruktur pasar modal melalui AKSes/SID Investor ke jaringan perbankan nasional. “Selain melalui ATM, program ini juga akan diperluas ke fasilitas perbankan lainnya yaitu internet banking dan mobile banking,” ujar Heri.

Heri pun berharap ke depan semua bank yang telah dan akan bekerjasama dengan KSEI sebagai bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dapat melakukan hal serupa sehingga dapat membuka peluang-peluang baru pengembangan pasar modal dan masyarakat luas semakin dapat merasakan kemudahan dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal.

Heri juga berharap akses melalui jaringan perbankan ini akan memicu dan mempermudah berbagai inisiatif pengembangan layanan terkait investasi di pasar modal. “One door policy, dimana bank dapat berperan sebagai pelaksana KYC pembukaan rekening Efek di perusahaan sekuritas dapat dikembangkan lebih efisien sehingga tercapai pendalaman market. Demikian juga dengan efisiensi penyampaian instrusi, tidak terbatas hanya instruksi penarikan dana tapi juga untuk pemilihan dan pembelian produk investasi seperti reksadana, ORI/SUKRI atau pemesanan di pasar perdana juga terbuka dapat dikembangkan melalui jaringan perbankan,” papar Heri.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida memandang kerjasama antara KSEI dan PermataBank merupakan terobosan untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Menurutnya, pemahaman masyarakat mengenai pasar modal masih menemui kendala, oleh karena itu perlu didukung kemudahan akses untuk berinvestasi. Pemanfaaatan jaringan bank yang sudah sangat luas hingga ke pelosok merupakan salah satu solusi, sejalan juga dengan pengembangan SID dan penerapan rekening dana nasabah yang sudah secara langsung melibatkan pihak perbankan. Masyarakat Indonesia secara umum sudah sangat mengenal aktifitas di perbankan, dan ATM sudah merupakan bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Dengan pengembangan ini tentunya nanti diharapkan investasi di pasar modal dapat lebih memasyarakat

“Diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya inquiry tapi juga bisa digunakan untuk transaksi. Dengan makin memasyarakatnya investasi di pasar modal, dengan dukungan pengembangan infrastruktur seperti ini diharapkan target peningkatan jumlah investor di pasar modal dapat dicapai, sejalan dengan visi OJK untuk pendalaman pasar. Fasilitas ini kami yakin dapat mendukung visi OJK tersebut dan kami berharap inisiatif ini dapat diikuti juga oleh bank-bank yang lain,” imbuh Nurhaida.

Sebagai pionir untuk projek Co-Branding dengan AKSes KSEI, PermataBank melalui PermataATM juga menawarkan fitur tambahan yaitu fasilitas untuk penyampaian instruksi penarikan dana. Dengan fitur ini, investor dengan mudah dapat memasukkan instruksi penarikan dana investasinya kepada Perusahaan Sekuritas, tanpa perlu mengisi dan mengirimkan formulir melalui fax. Perusahaan Efek diharapkan juga dapat memanfaatkan fitur ini untuk meningkatkan layanan kepada nasabahnya.

Syarat bagi investor agar dapat menggunakan fasilitas PermataATM ini cukup mudah. Investor cukup menjadi nasabah dan memiliki rekening tabungan di PermataBank agar memperoleh kartu ATM, serta memiliki RDN yang dibukakan di PermataBank oleh Perusahan Efeknya. Penggunaannya pun mudah, tidak perlu mengganti kartu ATM dan tetap menggunakan nomor PIN yang sama. Investor cukup melakukan registrasi dengan proses sederhana melalui PermataATM. Proses registrasi ini hanya perlu dilakukan satu kali saja untuk mengecek bahwa investor memang terdaftar memiliki RDN di PermataBank. Setelah proses registrasi berhasil dilakukan, selanjutnya investor dapat mengakses informasi data saldo Efek dan dana yang tercatat di KSEI melalui menu ATM.