Bisnis Online Syariah

Belanja via Online di Asia Tenggara Meningkat

[sc name="adsensepostbottom"]

Berkembangnya gadget di Indonesia semakin memudahkan konsumen di Asia Tenggara untuk melakukan browsing internet di mana dan kapan saja. Tren belanja pun kini mulai beralih ke online shop (portal belanja online). Hanya bermodalkan smartphone dan paket data, konsumen kini bisa mencari dan membeli produk/jasa yang mereka butuhkan dan inginkan.

Bisnis Online SyariahPertumbuhan alat komunikasi seperti smartphone hingga tablet yang begitu pesat di Asia Tenggara menjadi pondasi meledaknya sektor ritel online, dimana jumlah konsumen yang berbelanja secara online meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Belanja online pun diperkirakan akan terus berkembang pesat di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya kepercayaan dan semakin familiarnya konsumen terhadap pola belanja online.

Konsumen digital di Asia Tenggara sangat menikmati berseluncur di internet untuk berbelanja, walau kecenderungannya masyarakat Filipina, Vietnam dan Siangapura yang paling meningkat persentasenya untuk membeli barang, sementara konsumen di Indonesia, Malaysia dan Thailand cenderung hanya sekedar browsing.

Lalu, faktor apa saja yang memotivasi konsumen di Asia Tenggara untuk belanja online? Tiga faktor teratas, yaitu dapat membaca review produk, melakukan riset produk, dan demi kenyamanan. Sebagian besar konsumen Asia Tenggara browsing di internet juga untuk mencari informasi mengenai produk yang mereka beli di pasar atau supermarket. Tren perilaku seperti itulah yang terjadi pada konsumen di Indonesia, Filipina, dan Singapura, dimana sebagian besar konsumen browsing mengenai produk tertentu sebelum membelinya di toko. Perilaku konsumen tersebut tentu menjadi sinyal bagi produsen ritel untuk lebih memperhatikan konten digital sebagai salah satu strategi menggaet konsumen.

Lalu, produk/jasa apa saja yang dibeli masyarakat Asia Tenggara secara online? Jasa perjalanan seperti pemesanan tiket pesawat, paket wisata dan hotel menjadi yang terdepan, bersama dengan tiket film, konser, pameran, dan pertandingan olahraga. Baca Juga: Masyarakat Asia Pasifik Gandrungi Belanja Online.

Di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara lainnya, Singapura menduduki peringkat tertinggi untuk pembelian tiket, hotel dan paket wisata secara online, dan peringkat kedua untuk tiket pertunjukan. Setidaknya tujuh dari 10 warga Singapura berencana membeli tiket pesawat secara online (70 persen), dan membuat pemesanan hotel (69 persen) dalam enam bulan ke depan.

Malaysia pun menduduki peringkat ke dua untuk pemesanan hotel dan peringkat ke tiga untuk pembelian tiket pesawat dan pertunjukan. Sementara, hanya sekitar 50 persen konsumen di Indonesia, Filipina dan Vietnam yang melakukan pemesanan tiket secara online, dan di Thailand sekitar empat dari 10 responden memesan tiket online.

Semakin beragamnya produk ritel dan jasa yang bisa ditemui melalui internet juga membuat peringkat kategori produk online yang populer turut berubah dalam dua tahun terakhir. Jika pada tahun 2012 kategori software komputer, games, telepon seluler, pakaian dan aksesoris menempati peringkat pertama, kini aplikasi daftar belanja dan situs online yang memberikan diskon mulai menarik perhatian. Perubahan tren tersebut terutama terjadi di Thailand dan Vietnam.

Sebagaimana dilansir dari Nielsen, Senin (22/9), kategori software komputer, games, telepon seluler, pakaian dan aksesoris memang masih menarik perhatian konsumen, namun hanya sebatas pada browsing. Konversi perilaku dari hanya sekedar melihat-lihat hingga membeli mulai menurun dalam dua tahun terakhir.

Belanja online pun identik dengan pembayaran menggunakan kartu kredit. Keamanan data menjadi perhatian utama para konsumen di Asia Tenggara saat memberikan informasi kartu kredit via online. Masyarakat Filipina menjadi yang paling berhati-hati saat pembayaran online harus menggunakan kartu kredit (67 persen). Ini diikuti oleh Thailand (62 persen), Indonesia (60 persen), Vietnam (55 persen), Malaysia (52 persen), dan Singapura (41 persen). Oleh karena itu, penyedia bisnis online pun harus memberikan jaminan terhadap keamanan pembayaran agar memperoleh kepercayaan konsumen.

Sementara, dilihat dari perangkat yang digunakan untuk belanja online, komputer menjadi perangkat utama di mayoritas pasar Asia Tenggara. Kendati demikian, pemakaian telepon seluler kini juga semakin meningkat. Filipina, Indonesia, Vietnam dan Thailand masuk ke 10 peringkat teratas konsumen yang menggunakan telepon seluler untuk belanja online. Sementara, konsumen Singapura lebih menyukai memakai tablet.

Survei ini merupakan bagian dari survei global yang dilakukan oleh Nielsen antara 17 Februari-7 Maret 2014 kepada lebih dari 30 ribu konsumen online di 60 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara.

Bisnis Online Syariah

Melesatnya perilaku belanja online ini juga ditangkap oleh para blogger muslimah. Dina Toki-o dari Inggris dan YaztheSpaz asal Amerika Serikat menjadi dua orang blogger populer. Dikutip dari the conversation, keduanya mampu mencatat 80 ribu hits per hari di blog dan YouTube. Sementara, blogger dan desainer dari Indonesia ada Dian Pelangi, Jenahara, Fitri Aulia, Ria Miranda, dan beberapa lainnya.

Tak hanya menampilkan outfit of the day atau mix and match di blog, mereka juga membuat online hijab stores. Ini memungkinkan para pengunjung blog membeli pakaian dan hijab yang didesain oleh para blogger tersebut. Semakin terhubungnya masyarakat dunia berkat internet tak hanya membuka pertukaran informasi, tetapi juga bisnis online syariah.