sukuk
sukuk

Luxembourg Akan Kembali Terbitkan Sukuk

[sc name="adsensepostbottom"]

Luxembourg baru saja menerbitkan sukuk perdananya pada bulan lalu. Aksi negara kecil yang terletak di antara Jerman dan Prancis ini pun tak hanya akan berhenti pada penerbitan sukuk tersebut, namun bertekad untuk meramaikan pasar sukuk global secara reguler.

sukuk
sukuk

Mendapat respon positif dari para investor global saat penerbitan sukuk perdana dan melihat dari kesiapan pasar sukuk membuat pemerintah Luxembourg tertarik untuk kembali meluncurkan instrumen tersebut. “Kami akan mulai memproses penerbitan sukuk selanjutnya hari ini,” kata Menteri Keuangan Luxembourg, Pierre Gramegna, dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/10).

Luxembourg memperoleh peringkat investasi tertinggi yaitu AAA dari Moody’s Investors Service dan Standard & Poor’s. Negara dengan populasi sekitar 500 ribu jiwa ini pun menahbiskan dirinya sebagai pusat keuangan dan bisnis. Pemerintahan Luxembourg memperkirakan ekonomi negaranya akan tumbuh 2,9 persen di tahun ini, dari 2 persen pada 2013.

Sukuk Luxembourg yang bertenor lima tahun itu memiliki profit rate sebesar 0.436 persen. Namun, pendeknya tenor sukuk tersebut menjadi catatan tersendiri bagi investor yang menghendaki investasi jangka panjang. Menurut Head of Asset Management Al Mal Capital, Tariq Qaqish, sukuk Luxembourg yang diterbitkan bulan lalu belum menawarkan suatu kelebihan bagi investor jangka panjang.

“Kami mencari investasi jangka panjang jadi pricing sangat penting bagi kami. Sukuk Luxemborg yang yieldnya rendah lebih menarik minat para traders yang tak terlalu mempermasalahkan yield asal bisa dapat keuntungan,” ujar Qaqish. Baca Juga: Luxembourg Terbitkan Sukuk 200 Juta Euro

Menurut PricewaterhouseCoopers LLP, pasar sukuk tumbuh 17 persen per tahun dan diperkirakan akan mencapai 2,67 triliun dolar AS pada 2017. Penerbitan sukuk yang berasal dari pemerintahan Barat pertama kali dilakukan oleh Inggris yang mengalami kelebihan permintaan sebanyak 10 kali, dan pada akhirnya menyerap sukuk sebesar 200 juta poundsterling.

Sementara, Luxembourg yang menerbitkan sukuk 200 juta euro mencatat kelebihan permintaan dua kali. Afrika Selatan juga memperoleh permintaan sebesar 2,2 miliar dolar dari jumlah penerbitan 500 juta dolar AS, sedangkan Hong Kong yang menerbitan sukuk sejumlah 1 miliar dolar AS mendapat kelebihan permintaan hampir lima kali.