Demi memudahkan wisatawan di negara-negara Islam, Malaysia mengusulkan pemberian fasilitas kemudahan visa. Kebijakan ini khusus ditujukan untuk negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia, Mohamed Nazri Abdul Aziz mengusulkan, pembebesan visa antara negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). “Pembatalan visa ini bertujuan untuk membuat gerak masuk dan keluarnya wisatawan dari negara-negara OKI lebih mudah, dan membantu mengembangkan pariwisata syariah,” kata Abdul Aziz, pada Konferensi Pariwisata Syariah Dunia ketiga yang berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia, seperti dikutif dari KUNA, Jumat (14/11).
Kedepan, bisa dipikirkan mulai dari pebisnis dan orang yang banyak melakukan perjalanan. Jika perlu, tegasnya, dibebas visa seperti yang sudah direalisasikan dengan negara-negara ASEAN diterapkan untuk negara-negara anggota OKI. Saat ini sudah ada 63 negara muslim di dunia yang memberlakukan visa on-arrival. Melalui pembebasan visa ini diharapkan pertumbuhan wisatawan ke Malaysia terus meningkat.
Abdul Aziz menegaskan, apalagi wisata syariah tidak hanya menjadi milik negara Muslim anggota OKI. Negara-negara no-Muslim yang memiliki potensi besar seperti China, Jepang, dan Selandia Baru juga tidak mau ketinggalan menawarkan wisata Islami bagi para pelancong dari negara-negara Muslim. Ketiga negara ini, telah berhasil menciptakan pariwisata syariah dengan mendirikan sejumlah masjid di lokasi wisata. Negara ini juga membuka restoran yang menyediakan produk halal untuk menarik wisatawan Muslim.
Negara-negara tersebut, lanjutnya, telah mampu mengembangkan sektor pariwisata karena memiliki ekonomi yang kuat dan tingkat keamanan yang baik. Hingga kini, Jepang dan Selandia Baru terbukti menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan asing. Pengalaman yang dimiliki Jepang, inilah yang kemudian mendorong negara-negara Islam untuk meningkatkan fasilitas pendukung bagi tamu Muslim.
Sebaliknya, negara-negara Muslim sangat kaya dengan unsur pariwisata syariah termasuk situs sejarah dan budaya serta pesona alamnya. “Malaysia telah diakui secara international sebagai tujuan wisata syariah terbaik dalam enam tahun terakhir. Faktor dibalik kesuksesan ini adalah investasi negara dalam sumber daya manusia,” ujarnya.

