Inovasi Balet Berpadu Tari Tradisional

[sc name="adsensepostbottom"]

Seperti apakah jadinya, apabila tarian ballet yang berasal dari Eropa dipadupadankan dengan tarian tradisional Indonesia? Sungguh suatu pertunjukkan budaya dan gaya hidup yang inovatif  dan menarik.

tari dan balet
On Point Ballet School di Galeri Indonesia Kaya. Foto: Galeri Indonesia Kaya

Ballet dikenal luas sebagai teknik tarian yang berasal dari Eropa. Namun dengan kreatifitas generasi muda Indonesia, ballet dipadukan dengan unsur budaya Indonesia dan menghasilkan pertunjukan yang inovatif. Hal tersebut dilakukan oleh On Point Ballet School dalam pertunjukan Ballet Tribute to Indonesian Folksongs di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Thamrin, Jakarta. akhir pekan lalu.

Dalam pertunjukan Ballet Tribute to Indonesian Folksongs ini, On Point Ballet School menampilkan ballet klasik yang identik dengan tarian dari Eropa, namun disuguhkan dengan sentuhan tradisional dan nasional baik lewat musik pengiring, lagu yang dinyanyikan maupun kostum dan aksesoris yang dikenakan.

Tidak hanya menampilkan tarian ballet, namun juga terdapat vokal yang diisi juga dengan narasi untuk memperkuat pesan dan moral cerita yang terdapat di dalamnya. Sebanyak 45 orang dari On Point Ballet School memulai pertunjukan ini dengan menyanyikan lagu pembuka Tanah Air ciptaan Ibu Sud. Dilanjutkan dengan tarian-tarian yang dipadukan dengan lagu daerah seperti, Bungong Jeumpa, Bolelebo. Pementasan sendiri diawali dan diakhiri dengan narasi yang mengagungkan para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

“Kami sangat antusias dengan pertunjukan kami hari ini, mengangkat perjuangan para pahlawan yang berjuang mempersatukan Indonesia dan keragaman budya yang menjadi satu kesatuan dengan ballet yang dibawakan. Kami ingin menunjukkan bahwa akulturasi budaya Indonesia dengan budaya asing bisa menghasikan suatu karya baru dan unik. Pertunjukan ini juga harapannya mampu membuka kesadaran para penonton akan kekayaan seni dan budaya Indonesia sehingga generasi muda mau mengeksplorasi kreatifitasnya dan menyajikan sutu pertunjukan yang memberi warna berbeda,” ujar Esther Agustina, dari On Point Ballet School.

Esther Agustina merupakan lulusan Teknik Industri Unika Atmajaya 2004 yang pernah belajar ballet di Sumber Cipta dan Ratna Ballet School, mulai mendirikan sekolah balletnya sendiri pada tahun 2006 dengan nama On Point Ballet School. Bersama On Point Ballet yang telah memiliki 26 cabang yang tersebar di Bekasi dan Jakarta, secara rutin menggelar pertunjukan di gedung-gedung kesenian seperti di Gedung Kesenian Jakarta (2008, 2010, 2013), Teater Salihara (2011, 2012, 2013) dan pentas-pentas lainnya.

Sementara itu, dari pihak Bakti Budaya Djarum Foundation, Program Director – Renitasari Adrian mengatakan, “Pertunjukan ini mengangkat suatu konsep yang unik dengan memadukan tari ballet dengan tarian Indonesia, dan memasukan unsur narasi yang berisi pesan-pesan yang sarat akan makna. Karena itu, Galeri Indonesia Kaya menggandeng On Point Ballet School untuk memberikan pertunjukan dengan konsep yang baru dan tentunya akan menjadi pertunjukan yang menghibur sekaligus mengedukasi.”