Pemberlakukan kesetaraan uang muka untuk pembiayaan syariah dengan pembiayaan konvensional masih berdampak pada mengecilnya kontribusi pembiayaan syariah terhadap bisnis Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance. Dari total pembiayaan WOM Finance sebesar Rp 4,499 miliar, kontribusi syariah hanya Rp 1 miliar.

Untuk lebih menggenjot kinerja pembiayaan syariah, pihaknya pun kini sedang berdiskusi dengan dewan pengawas syariah mengenai pengembangan alternatif produk pembiayaan syariah lainnya yang bisa bersaing dengan konvensional. Namun belum dapat dipastikan apakah produk pembiayaan syariah WOM Finance akan semakin beragam di tahun depan.
“Kami lihat perkembangan ke depan kebijakannya bagaimana, masih dilihat peluangnya dulu. Ada wacana penerapan uang muka untuk syariah mungkin bisa diturunkan, kalau bisa begitu kans syariah kan bisa membesar, karena sebenarnya uang muka bagi konsumen kendaraan bermotor itu masih berperan signifikan,” papar Simon.
Ia mengakui dalam kondisi saat ini pembiayaan syariah memang sulit untuk bersaing dengan pembiayaan konvensional, kecuali di beberapa daerah yang memang menjadi target pasar syariah. “Saat ini pembiayaan syariah sulit untuk bersaing dengan konvensional, kecuali di pasar yang memang menjadi fokus pasar syariah seperti di Banten atau Pekalongan,” tukas Simon. Saat ini WOM Finance memiliki 193 kantor cabang dan perwakilan dengan 1,1 juta konsumen.
WOM Finance mencatat pendapatan sebesar Rp 1,237 miliar pada akhir September 2014, atau naik lima persen dari realisasi pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,178 miliar. Total aset tercatat sebesar Rp 4,899 miliar atau naik 28 persen dibanding 31 Desember 2013 yang sebesar Rp 3,829 miliar.

