Inovasi Anak UGM Berjaya di Dunia
Daniel Oscar Baskoro (project manager), Zamahsyari (programmer), Bahrunnur (programmer), Sabrina Woro A (designer), Fansyuri Jenar (copywriter), serta Maulana Rizki A (data analyst)

Inovasi Anak UGM Berjaya di Dunia

[sc name="adsensepostbottom"]

Aplikasi pengelolaan kecelakaan dan bencana alam Realive buatan tim mahasiswa UGM berhasil meraih penghargaan “Best Public Safety App” di AS.

Inovasi Anak UGM Berjaya di Dunia
TIm mahasiswa UGM pembuat aplikasi wearable penanganan kecelakaan dan bencana alam.  Foto: Humas UGM

Dalam kompetisi “Public Safety App Challenge” di California, Amerika Serikat (AS) pada 13/12, enam mahasiswa UGM , Daniel Oscar Baskoro (project manager), Zamahsyari (programmer), Bahrunnur (programmer), Sabrina Woro A (designer), Fansyuri Jenar (copywriter), serta Maulana Rizki A (data analyst) menyisihkan pesaing dengan aplikasi pengelola kecelakaan.

Oscar Baskoro, Project Manager Realive menjelaskan dalam siaran persnya (17/12), aplikasi ini merupakan aplikasi cepat tanggap kecelakaan secara real time yang dikembangkan pada Android Wear dan Google Glass. Dengan pemanfaatan aplikasi ini dapat memberikan kepada pihak-pihak terkait dan terdekat seperti polisi, petugas pemadam kebakaran, petugas kesehatan, dan yang lainnya saat terjadi kecelakaan. Bahkan bisa digunakan untuk aksi cepat tanggap bencana alam.

“Dengan memakai Realive pertolongan bisa dilakukan dengan cepat karena informasi langsung ditujukan kepada petugas yang berada di sekitar lokasi kecelakaan menggunakan perangkat wearable,” jelas Oscar.

Ajang internasional ini diselenggarakan oleh AT&T dan IBM. Inovasi mahasiswa Indonesia memenangi aplikasi penanganan kecelakaan secara real time.[su_pullquote align=”right”]”Aplikasi ini mampu menyajikan pertolongan terhadap 20 kategori kecelakaan termasuk bencana alam”[/su_pullquote]

“Aplikasi yang kamikembangkan yaitu Realive berhasil melalui proses pengembangan aplikasi. Hasilnya kami presentasikan di depan tujuh orang  juri dari kalangan profesional dari berbagai perusahaan terkemuka di Silicon Valley,” kata OScar.

Inovasi ini, menurut Bahrunnur salah satu anggota tim, selama proses penanganan korban kecelakaan, petugas terkait juga dapat mengakses informasi terkini mengenai kondisi kecelakaan yang terjadi pada saat itu. Aplikasi ini mampu menyajikan pertolongan terhadap 20 kategori kecelakaan termasuk bencana alam. “Selanjutnya lima profesi pihak penyelamat yang akan memberikan respon pada setiap kejadian kecelakaan maupun bencana alam,” ujarnya.

Anggota tim lainnya, Fansyuri mengaku bangga dan senang karena terpilih sebagai pemenang dalam kompetisi tingkat dunia yang cukup bergengsi ini. Hal tersebut menjadi pembuktian bahwa mahasiswa Indonesia unggul dan mampu bersaing di kancah internasional.

“Terpilih sebagai pemenang menjadi kebahagiaan yang luar biasa bagi kami karena mendapat penghargaan di jantung industri teknologi dunia. Kami juga berterimakasih pada universitas, Kemenpora, dan KBRI yang turut mendukung kegiatan kami,” kata Fansyuri.