International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) menargetkan pembiayaan sejumlah 6,2 miliar dolar hingga akhir tahun ini.

Ia memaparkan sebagian besar portofolio pembiayaan ITFC disalurkan ke wilayah Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara. “Sementara penyaluran ke Afrika nilainya kecil tapi memberi dampak sangat besar karena kita salurkan ke sekitar 15 negara di Sub Sahara Afrika untuk ke sektor energi dan agrikultur,” jelas Noordali.
Mengenai kerjasama dengan unit usaha syariah Bank Danamon, Noordali mengatakan langkah tersebut merupakan salah satu strategi untuk terlibat langsung dengan operator perbankan syariah di Indonesia. “Sebagai lembaga multilateral, kami juga ingin melakukan hal yang sama di setiap negara mayoritas muslim, sama seperti yang kami lakukan di Indonesia,” ujar Noordali. Di sisi lain, tambahnya, saat ini belum ada pembicaraan dengan bank lainnya di Indonesia untuk menjalin kerjasama serupa.
Sementara, Deputy Chief Executive Officer ITFC, Hani Salem Sonbol, mengungkapkan bahwa sektor perdagangan menjadi salah satu sektor penting bagi Grup IDB. IDB terus berupaya memberikan dukungan terhadap perkembangan ekonomi negara anggota OKI. “Portofolio pembiayaan ITFC pun terus tumbuh dari 2,21 miliar menjadi 5,5 miliar dolar,” ungkap Hani.
Ia menambahkan dukungan terhadap perbankan syariah telah menjadi salah satu prioritas ITFC. “Kami melihat banyak negara mayoritas Muslim memakai mekanisme pembiayaan syariah mulai dari murabahah hingga sukuk dan menemukan bahwa hal tersebut merupakan sistem yang bisa bertahan dari krisis,” tukas Hani. Ia pun tak heran jika kian banyak negara Non Muslim tertarik dengan keuangan syariah. Bahkan kini, negara-negara seperti Inggris ingin menjadi pusat keuangan syariah. Ambisi itu, lanjutnya, diikuti pula oleh Jerman dan Prancis.

