Van Gaal Si “Pengupas Kentang”

[sc name="adsensepostbottom"]

Siapa yang tidak kenal pelatih kontroversial club Manchester United ini? ya, Mantan pelatih FC Barcelona dan Ajax Amsterdam ini memang terlihat sebagai sosok yang “Keras kepala”. Tetapi dari manakah asal usul “Kebatuan” tersebut?

Louis Van GaalLouis kecil punya tugas: Tiap hari dia harus mengupaskan kentang untuk kakak-kakak dan orang tuanya. Ini bukan perkara mudah karena dia punya sepasang orang tua dan delapan orang kakak.
Sebagai anak bungsu, Louis kecil tidak mendapatkan keringanan sama sekali. Ayahnya mendidiknya dengan keras, seperti juga dia mendidik kakak-kakak Louis. Tiap-tiap anak di dalam rumah punya tugasnya masing-masing, dan buat Louis, tugasnya adalah mengupas kentang.

Sang ayah tidak lama menemani Louis. Ketika usianya 11 tahun, ayah Louis pergi selama-lamanya. Tapi, lewat tugas mengupas kentang tadi, ayah Louis mewariskan dan mengajarkan soal kedisiplinan dan pembagian kerja. Jika tiap-tiap anak melakukan tugasnya dengan baik, tenteram dan lancarlah segala urusan di rumah mereka.

Berpuluh-puluh tahun kemudian, kita mengenal anak bungsu dari keluarga Van Gaal itu sebagai manajer Manchester United. Tiap kali menangani sebuah klub, Louis van Gaal senang memberikan tugas dan peran yang teramat detail untuk pemain-pemainnya. Mirip seperti ketika ayahnya memberikan tugas kepada dia dan kakak-kakaknya.

Buat Van Gaal, kesebelasannya adalah sebuah sistem. Pemain-pemain adalah mesin-mesin yang menggerakkannya.

Jelas sudah dari mana sifat saklek dan keras kepala Van Gaal berasal. Jelas pula sebab-musabab dari kebiasaan Van Gaal memperlakukan sepakbola sebagai ilmu eksak. Sepakbola yang kerap diidentikkan dengan kebebasan dan keluwesan seringkali dibuat menjadi begitu metodikal oleh Van Gaal.[su_pullquote align=”right”]“Buat Van Gaal, kesebelasannya adalah sebuah sistem. Pemain-pemain adalah mesin-mesin yang menggerakkannya” [/su_pullquote]

Di matanya, tidak ada yang namanya kebetulan. Jika mau mencapai hasil yang diinginkan, ada langkah-langkah wajib yang harus dilakukan –layaknya sebuah rumus. Tidak heran jika pada pertengahan 90-an La Gazzetta dello Sport pernah menyebutnya sebagai orang yang njlimet. Dia amat mendetail dan menyeluruh.

Van Gaal tidak terbiasa bekerja sendiri. Di belakangnya ada begitu banyak asisten membantu. Sama seperti pemain, tiap-tiap asistennya punya tugas yang amat detail. Dia tidak hanya punya asisten manajer dan pelatih tim utama, tetapi juga penganalisis video dan juga asisten yang tugasnya khusus untuk memantau tim lawan. Di Manchester United saat ini, kedua tugas yang disebut belakangan itu dilakoni oleh Max Reckers dan Marcel Bout. Baca juga: Trik Van Gaal Tuai Pujian

Ada pembagian kerja yang jelas dan struktur yang tidak bisa diganggu gugat. Supaya tidak tumpang tindih, Van Gaal mengatur pembagian tugas para asistennya sedemikian rupa. Ambil contoh bagaimana Bout dan asisten manajer United, Ryan Giggs, bekerja. Usai Bout selesai merangkum dan menyusun peta kekuatan lawan, dia akan memberikan laporannya kepada Giggs. Setelahnya, Giggs akan menyusun rancangan untuk tim berdasarkan data-data yang diberikan Bout.

Rancangan yang dibuat Giggs tidak akan begitu saja dipraktikkan di sesi latihan. Terlebih dulu, Giggs harus mempresentasikan rancangannya kepada Van Gaal. Jika Van Gaal setuju, dan dianggapnya sesuai dengan taktik yang dia inginkan, barulah rancangan Giggs diterima. Betul-betul njlimet.

Maka, jangan heran jika manajer Chelsea, Jose Mourinho, menyebut Van Gaal sebagai sosok yang pragmatis. Meski menyenangi sepakbola menyerang, Van Gaal kerap mengambil langkah hati-hati manakala timnya dia rasa belum cukup siap. Sebagai orang yang teramat detail, Van Gaal amat memperhitungkan untung dan rugi yang bisa didapatkan oleh timnya, termasuk mengukur risiko-risiko yang akan dihadapi. Semua dikalkulasikan di dalam imajinasinya.