Banjir menggenang dengan ketinggian hingga 1,5 meter.
Hujan lebat mengguyur merata di seluruh Kota Padang. Sejak dinihari sampai berjam-jam kemudian hujan makin deras, debit sungai makin meninggi. Sekitar Pukul 02.00 WIB dinihari, banjir mulai datang. Titik banjir paling parah adalah kawasan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan.
Di kawasan ini, banjir sudah mulai meninggi pada Rabu (31/5) dinihari. Di Jondul Rawang dan sekitarnya, banjir menggenang dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter. Sejak itu Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat pun bergegas menuju kawasan Jondul Rawang.
Kepala Cabang ACT Sumbar Fadli Septavianra mengatakan, sejak sahur ACT langsung menerjunkan dua tim ke beberapa lokasi banjir. Tim yang dikirimkan masing-masing terdiri dari 4 orang anggota. Hingga siang hari, Tim ACT Sumbar pun masih berada di lokasi titik banjir terparah. Bergabung dengan tim evakuasi lainnya dari BPBD Sumbar, polisi dan tentara setempat.
Sementara, untuk bantuan lanjutan setelah proses evakuasi rampung, Fadli mengatakan ACT Sumbar akan memprioritaskan bantuan makan di siang hari dan bantuan makan untuk berbuka puasa sore nanti. “Bantuan makanan pokok siap saji adalah prioritas kami. Ibu dan anak-anak sejak proses evakuasi sahur tadi banyak yang belum makan. Kami bakal kirimkan air mineral dan biskuit untuk anak-anak terlebih dahulu,” katanya dilansir dari laman ACT, Rabu (31/5).
Menyimak luasnya dampak banjir di Kota Padang, ACT Sumbar sudah menetapkan status emergency untuk beberapa hari ke depan. “Hingga banjir surut dan proses pemulihan berselang, ACT Sumbar juga berfokus pada menyiapkan makan sahur dan makanan untuk berbuka di titik-titik pengungsian,” pungkas Fadli.
Ada sejumlah kebutuhan darurat yang diperlukan oleh para pengungsi. Hingga saat ini kebutuhan mereka berupa perlengkapan evakuasi, pakaian dan selimut, air mineral, tenda darurat dan dapur umum, layanan kesehatan dan obat-obatan, alat kebersihan dan personal hygiene, dan popok bayi.

