ksei investor

Alokasi Sukuk Mulai Bergeser ke Investor Eropa

Sejumlah negara minoritas Muslim telah mengeluarkan sukuk negara dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut menunjukkan semakin meluasnya penyebaran instrumen keuangan syariah di dunia. Di sisi lain, alokasi sukuk pun kini mulai beralih kepada investor-investor di negara Barat.

ksei investorInstrumen keuangan syariah biasanya menarik minat investor yang berasal dari negara mayoritas Muslim yang memang menginginkan berinvestasi di produk yang sesuai prinsip syariah. Namun akhir-akhir ini alokasi investor syariah tersebut tak sebesar sebelumnya, seiring dengan semakin luasnya akses investor global ke pasar sukuk.

Persentase investor yang berasal dari negara Barat kini semakin meningkat. Pada penerbitan sukuk yang dilakukan oleh Sharjah (salah satu emirat dari Uni Emirat Arab) pada September 2014 telah menarik jumlah permintaan hingga 7,8 miliar dolar AS. Dari jumlah sukuk yang diterbitkan sebesar 750 juta dolar AS sekitar 50 persennya dialokasikan bagi investor Timur Tengah, dan 31 persen ke investor Eropa. Hal tersebut berbeda dengan penerbitan sukuk oleh Ras al-Khaimah (bagian adri Uni Emirat Arab) pada Oktober 2013 yang mengalokasikan investasi sukuk sebesar 56 persen pada investor Timur Tengah dan 20 persen ke Eropa.

“Dari satu penerbitan sukuk ke penerbitan lainnya, kami melihat lebih banyak alokasi sukuk untuk investor Eropa,” kata Head of Advisory and Institutions NBAD Securities, Ahmed Shehada, dilansir dari businessweek, Jumat (10/10). Baca Juga: Ekonomi Syariah Tarik Minat Investor Global

Tren tersebut pun diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya. Berdasar laporan Standard & Poor’s, pada penerbitan sukuk di kurun waktu 2001-2013 sekitar 60 persen sukuk dibeli oleh investor Timur Tengah dan Malaysia. “Namun kini minat investor Eropa dan Amerika Utara terhadap instrumen sukuk telah membatasi alokasi bagi investor Teluk dan tren ini akan terus berlanjut,” kata Shehada.

Sementara, Direktur Pengelolaan Utang Sharjah, Tom Koczwara, menuturkan bahwa saat ini terdapat kekurangan suplai sukuk di pasar keuangan. “Permintaan terhadap sukuk tetap stabil, namun sulit untuk mencari sukuk dengan peringkat investasi tinggi di pasaran. Maka, tak heran jika kami mencatat kelebihan permintaan sukuk yang sangat besar,” kata Koczwara.

Koczwara menambahkan pihaknya memperkirakan datangnya permintaan lebih dari investor di kawasan Teluk, tetapi ternyata permintaan banyak berdatangan dari investor Eropa. “Hadirnya investor Eropa penting sebagai diversifikasi investasi,” ujarnya. Sukuk Sharjah memiliki yield sebesar 3,764 persen.

Penerbitan sukuk global di tahun ini naik 37 persen menjadi 32 miliar dolar AS. Pada Juni 2014 Inggris telah menerbitkan sukuk perdananya sebesar 200 juta poundsterling. Dari jumlah penerbitan tersebut sekitar 39 persen dialokasikan ke investor domestik dan 37 persen ke investor Timur Tengah.

Sementara, Hong Kong sukses menghimpun dana sebesar 1 miliar dolar AS, Luxembourg 200 juta euro dan Afrika Selatan sebesar 500 juta dolar AS. Penerbitan sukuk yang akhir-akhir ini dilakukan oleh Inggris, Hong Kong, Luxembourg, dan Afrika Selatan pun diyakini akan mendorong penjualan sukuk negara mencapai 30 miliar dolar AS pada akhir tahun ini.

Berdasar data Bloomberg, jumlah penerbitan sukuk negara semakin meningkat. Sampai dengan pertengahan September 2014 sudah ada 153 penerbitan dari 13 negara. Jumlah ini naik dari tahun lalu yang mencapai 136 penerbitan sukuk dari 11 negara.