Bank Infaq Pusat berkesempatan menyampaikan materi berkaitan operasional dan pengelolaan Bank Infaq untuk Bank Infaq ASAS Jatim bertempat di Gedung Dharma Wanita ITS Surabaya, Sabtu (2/11).
Dari laman resmi Bank Infaq di Facebook dialporkan, trainer Bank Infaq Pusat Rezza Artha menyampaikan bahwa banyak cerita unik terkuak sepanjang pelatihan, khususnya tentang apa arti ASAS itu sendiri.
Bagi Anda yang kebetulan warga Surabaya pasti tak asing dengan SMA 2 Surabaya bukan? Banyak public figur dilahirkan di sini sebut saja Bung Karno, Presiden RI Pertama adalah alumni sekolah ini sewaktu masih di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Lalu ada Try Sutrisno dan beberapa tokoh lain. Ada pula kelompok music Dewa seperti Ari Lasso, Ahmad Dhani dan Andra serta Maia Estianty. Piyu Padi juga tak ketinggalan hingga Dewa Budjana sang gitaris band Gigi. Secara resmi, ASAS adalah kepanjangan “Alumni SMA 2 Surabaya”.
Pada Bank Infaq ASAS Jatim ini mereka para pendiri dan pengurusnya memang seluruhnya alumni SMA 2 Surabaya, namun dalam konteks ini mereka tidak mengidentikkan dengan itu (secara resmi). Arti ASAS disini menjadi Ahli Sedekah Ahli Surga. Sehingga maknanya menjadi Bank Infaq Ahli Sedekah Ahli Surga Jawa Timur.
- PMI dan Mitra Lanjutkan Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Gaza
- Zakat BSI Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Anak
- BSI Maslahat Paparkan Maslahat Wrapped 2024, Menapaki 365 Hari Menebar Maslahat untuk Semua
- KB Bank Syariah Sukses Pertahankan Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings
Sebagain besar profesi dari para pendiri dan pengurus saat ini adalah pengusaha, pensiunan, dosen, dan bahkan mantan bankit. Dalam pelatihan ini, mereka telihat sangat antusias dengan hadirnya Bank Infaq di tengah tengah masyarakat kita.
Para pendiri dan pengurus setuju bahwa mayoritas pengusaha menengah ke bawah (Usaha Mikro Kecil) kita kesulitan mendapatkan akses modal apalagi pemberdayaan. Banyak pengusaha mikro-kecil kita puluhan tahun kondisinya begitu begitu saja, stagnan, statis. Tetap dalam kondisi lemah dan kesulitan ini itu. Hal ini memang diakui banyak pihak berkenaan banyaknya hambatan dalam mengentaskan mereka untuk naik kelas. Kredit berbiaya ekstra tinggi salahsatunya dan tentu saja minimnya empowerment terhadap mereka.
Bank Infaq tentu saja bukanlah muka baru gaya lama, tentu tidak. Bank Infaq benar benar suatu terobosan yang mencoba mendobrak tradisi yang ada. Suatu lembaga pemberdayaan ekonomi umat yang bergerak di bidang keuangan tetapi bersifat sosial bukan komersial.
Bank Infaq tentu saja bukanlah muka baru gaya lama Click To TweetBank Infaq lahir dari perpaduan antara tujuan umum sebuah lembaga keuangan komersial pada sisi outputnya (pemberdayaan ekonomi) akan tetapi menggunakan instrumen keuangan sosial di sisi inputnya. Perpaduan dua sisi inilah yang dirasa saat ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang semakin terhimpit oleh tuntutan zaman dan perekonomian.