Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida

Amnesti Pajak Dorong Pasar Modal Indonesia

[sc name="adsensepostbottom"]

Pasar modal Indonesia naik signifikan di periode Juli-September 2016.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida mengatakan, industri pasar modal Indonesia cukup sensitif terhadap isu global dan dalam negeri yang sedang berkembang. Kendati demikian, kebijakan pemerintah cukup berhasil menopang ketahanan ekonomi nasional ditengah perubahan lanskap global, termasuk pasar modal tanah air.

Ia memaparkan, jika diperhatikan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) di awal tahun sampai Juli 2016 cukup gradual. “Di awal tahun indeks dibuka pada 4826 dan sampai Juli 2016 pertumbuhan indeks agak gradual menjadi 4800,” ungkapnya dalam Diskusi Ekonomi, Politik dan Keamanan Dalam Negeri dalam rangka Perencanaan Strategi Bisnis 2017, Kamis (15/12).

Namun, mulai Juli sampai September 2016 terjadi peningkatan IHSG yang signifikan, yaitu dari 4800 menjadi 5400. Menurutnya, peningkatan tersebut karena adanya program amnesti pajak yang diusung oleh pemerintah. “Disana ada program tax amnesty yang ternyata sukses. Kita lihat IHSG naik 11 persen karena dipengaruhi program pemerintah dan isu yang berkembang,” ujar Nurhaida.

Selanjutnya di November 2016, ada isu global yang tidak bisa dihindarkan sehingga membuat indeks agak sedikit menurun. “Saat ada pemilihan presiden Amerika itu memengaruhi perekonomian global dan Indonesia sehingga membuat IHSG turun sebesar 4 persen. Namun, secara keseluruhan pasar modal Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi kedua diantara bursa efek lainnya di seluruh dunia,” paparnya.

Menilik dari mudah terpengaruhnya pasar modal Indonesia terhadap isu yang berkembang, OJK pun akan mendukung semua program pemerintah dan mengikuti perkembangan yang terjadi di sisi ekonomi, politik dan keamanan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar modal dan sektor keuangan secara umum. “Karena itu dengan mengamati kondisi di tahun depan, OJK akan melakukan penyesuaian dan perbaikan untuk memberi kemudahan agar sektor keuangan di Indonesia bisa bertumbuh baik dan punya kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” jelas Nurhaida.

Sementara, Wakil Menteri Keuangan RI Mardiasmo menuturkan, sampai Desember 2016 tercatat akan ada dana repatriasi yang masuk sebesar Rp 143 triliun. “Yang sudah riil masuk dananya sebanyak Rp 74,6 triliun, namun sebagian besar dananya masuk ke perbankan,” katanya.

Oleh karena itu, ia pun mendorong pelaku pasar modal untuk dapat lebih banyak menggaet pembayar pajak peserta amnesti pajak untuk menginvestasikan dananya di pasar modal Indonesia. “Manajer investasi kalau bisa mengarahkan calon investor yang punya dana dan membuat pasar keuangan lebih dalam. Ini peluang emas bagi pasar modal kalau bisa memberikan ruang kepastian kepada tax payers yang sudah mendeklarasikan, sehingga mereka juga akan lebih gampang,” imbuh Mardiasmo.

[bctt tweet=”Sampai Desember 2016 dana repatriasi masuk diperkirakan Rp 143 T” username=”my_sharing”]