Anies Baswedan: “Indonesia Tidak Kekurangan Pemimpin”

[sc name="adsensepostbottom"]

Para pendiri negeri ini tidak pernah menggunakan kata mayoritas dan minoritas. Negeri ini didirikan untuk setiap anak bangsa Indonesia.

Ketika KH Hasyim Asyari mengeluarkan Resolusi Jihad, tidak bermaksud hanya untuk umat Islam, tapi seluruh anak negeri. Proses politik sejatinya bukan untuk mendapatkan kekuasaan, tapi untuk menyelesaikan masalah bangsa. sehingga ketika umat Islam berpolitik, untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Saya melihat umat Islam sudah lebih siap untuk berdemokrasi saat ini.

Inilah pandangan Gubernur DKI Jakarta, Anies R. Baswedan pada Indonesia Leaders Forum (ILF) perdana dengan tema “Sejarah Pergerakan Islam dan Masa Depan Bangsa” pada Kamis, 26 April 2018 di Bidakara, Jakarta.

Simak video di atas untuk kumpulan pandangannya tentang Indonesia dan Islam terkini.

Namun, sebagian dari antaranya adalah, kita tidak kekurangan pemimpin, karena sejatinya iapa saja bisa menjadi pemimpin ketika diikuti secara sukarela oleh orang lain. Justeru, kita krisis pemegang otoritas. Banyak pemimpin tapi yang bisa tandatangan hanya sedikit. Tandatangan untuk apa, untuk alokasi sumber daya. Ketika mau membesarkan yang kecil, kita membutuhkan pemegang otoritas untuk melakukannya. Untuk apa jika Anda diberi kesempatan memegang otoritas, tetapi tidak dipakai untuk menegakkan konstitusi.

[bctt tweet=”Indonesia tidak kekurangan pemimpin! #2019GantiPresiden” username=”
my_sharing”]

Dulu persatuan dibangun dengan kesamaan cita-cita, makanya disebut imagine society oleh Ben Anderson. Hari ini, persatuan dibangun dengan kesetaraan di berbagai bidang. Tidak mungkin membangun persatuan dengan ketimpangan. Otoritas masa depan adalah yang bisa menggunakan otoritasnya untuk membereskan ketimpangan.