Pangsa pasar kontribusi asuransi syariah tercatat sekitar 5,03 persen dibanding total premi nasional. Dari prosentase tersebut, asuransi jiwa syariah berkontribusi paling besar.

“Total market share dari kontribusi sebesar 5,03 persen. Dari angka itu masih ditopang oleh pertumbuhan asuransi jiwa yang sharenya diatas lima persen, yaitu 7,7 persen, sedangkan asuransi umum 1,98 persen dan reasuransi 1,02 persen,” papar Taufik dalam Halal bi Halal AASI, Kamis petang (13/8). Baca: Industri Asuransi Syariah Optimis Tumbuh 25%
Ia menambahkan kendati asuransi jiwa syariah menyumbang pangsa pasar industri cukup besar, dari sisi pertumbuhannya sendiri agak menurun. “Biasanya asuransi jiwa syariah bisa tumbuh di atas 20 persen,” ujar Taufik. Total kontribusi bruto asuransi jiwa syariah hingga Juni 2015 tercatat mencapai Rp 4,3 triliun.
Sementara, asuransi umum syariah kembali menuju tren positif. Pada triwulan dua 2015 kontribusi asuransi umum syariah naik 7,71 persen. “Pada triwulan sebelumnya asuransi umum syariah menurun. Mudah-mudahan ke depannya bisa naik di atas 10 persen,” tukas Taufik. Baca: Insentif akan Dorong Asuransi Syariah
Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan, per Juni 2015 total kontribusi bruto asuransi syariah sebanyak Rp 5,13 triliun. Porsi terbesar dicatat oleh asuransi jiwa syariah dengan jumlah kontribusi Rp 4,3 triliun, diikuti oleh asuransi umum syariah sebesar Rp 616 miliar dan reasuransi syariah Rp 153 miliar.

