Ada enam produk yang ditawarkan di Klik Proteksi.
Jumlah pengguna internet yang semakin tinggi di Indonesia membuat lembaga jasa keuangan berlomba-lomba membuat layanan digital demi mempermudah transaksi nasabah. AXA Life Indonesia pun meluncurkan layanan berbasis digital Klik Proteksi. Melalui layanan tersebut, nasabah dapat mengatur sendiri manfaat perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan.
Sales and Business Development Director AXA Life Indonesia Yanti Prapat mengatakan, seiring meningkatnya arus informasi, masyarakat semakin sadar akan perlunya perlindungan asuransi yang saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Di era digital ini, masyarakat juga lebih mandiri dalam mencari informasi termasuk perlindungan diri melalui asuransi.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat melek asuransi. Dengan kemudahan ini mereka bisa aktif membeli asuransi seiring pengetahuan yang semakin meningkat. Inovasi ini kami kembangkan untuk masyarakat Indonesia yang semakin terbiasa dengan teknologi,” katanya dalam Peluncuran Klik Proteksi, Selasa (31/1).
Ia menambahkan, dengan jumlah pengguna internet yang semakin tinggi, maka pihaknya pun melihat peluang untuk menghadirkan layanan digital. “Tahun lalu ada 80 juta transaksi online di Indonesia, dan kami yakin ini akan merambah ke asuransi, jadi kami ingin yang pertama buka penjualan asuransi melalui online,” ungkap Yanti.
Setidaknya ada enam produk yang ditawarkan melalui Klik Proteksi, yaitu Klik Proteksi Sehat, Klik Proteksi Kanker, Klik Proteksi Jiwa, Klik Proteksi Jantung dan Stroke, Klik Proteksi Diri dan Klik Proteksi Plus. Masyarakat dapat mengatur dan memilih manfaat perlindungan yang diinginkan, sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Yanti menjelaskan, dengan hanya ‘klik’ melalui akses internet, calon nasabah sudah bisa mendapatkan perlindungan diri di laman www.axadirect.co.id, dengan premi mulai Rp 13.000 per bulan. Seluruh produk yang ditawarkan di Klik Proteksi pun adalah produk sederhana. Namun, tak menutup kemungkinan lini produk yang ditawarkan akan bertambah.
“Kami memang menghindari produk yang terkait dengan investasi karena itu butuh penjelasan lebih tapi seiring waktu kami akan menyesuaikan dengan minat nasabah. Seiring teredukasinya nasabah akan butuh produk inovatif jadi akan kami kembangkan sesuai time plan. Namun, dengan enam produk yang ada sudah mewakili produk asuransi yang ada di seluruh dunia,” paparnya.