SHARING/ HERU LESMANA SYAFEI
Anak usaha Bank Muamalat, Baitul Maal Muamalat (BMM) bekerja sama dengan Asosiasi Baitul Maal wat Tamwil Seluruh Indonesia (Absindo) untuk pembentukan Apex Mikro Muamalat. Melalui pembentukan apex ini diharapkan BMT yang memperoleh pendampingan dari BMM menjadi lebih kuat.
Direktur Eksekutif BMM, Isnaini M Aziz, mengatakan dengan membentuk apex mikro Muamalat, maka sekitar 1213 BMT akan bisa saling terkoneksi satu sama lain dan terintegrasi.” Selain itu, salah satu inisiasi apex adalah memperkuat interkoneksi BMT dengan Bank Muamalat melalui payment point online bank (PPOB)”, kata Isnaini, dalam penandatanganan kerja sama BMM-Absindo, Selasa (25/2).
Pengenalan produk Bank Muamalat melalui jaringan BMT, yaitu PPOB merupakan suatu sistem perbankan sebagai collecting agent atau loket pembayaran tagihan listrik, telepon, TV kabel, dan operator selular melalui perluasan jaringan loket dengan sistem deposit yang real time online tanpa perlu melakukan konfirmasi secara manual. Melalui penandatanganan perjanjian kerja sama ini, BMM bermaksud menginisiasi pembentukan apex Mikro Muamalat kepada BMT penerima program pemberdayaan BMM dengan kegiatan pendampingan, penempatan dana program, pengelolaan dana secara bersama, dan penjualan roduk sebagai instrument pemberdayaan usaha mikro. Apex Mikro Muamalat akan menjadi garda depan financial inclusion melalui jaringan BMT.
- PMI dan Mitra Lanjutkan Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Gaza
- Zakat BSI Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Anak
- BSI Maslahat Paparkan Maslahat Wrapped 2024, Menapaki 365 Hari Menebar Maslahat untuk Semua
- KB Bank Syariah Sukses Pertahankan Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings
Direktur Bank Muamalat, Andi Buchari, mengungkapkan sejak awal terbentuknya Bank Muamalat, bank syariah pertama di Indonesia ini telah concern pada pembiayaan mikro. Namun, saat itu masih terbatas melalui BMM. Namun sejak tahun lalu Bank Muamalat mulai menyalurkan pembiayaan secara langsung kepada usaha mikro. Di tahun ini Bank Muamalat pun menaikkan target pembiayaan mikro dari Rp 70 miliar menjadi Rp 200 miliar. “Tetap untuk pembiayaan ke mikro ini kami mendapat rekomendasi dari Baitul Maal Muamalat,” ujar Andi.
Ia menambahkan di tahun ini target pembiayaan BMI terbilang konservatif karena menyesuaikan dengan jaringan dan manajemen risiko. Oleh karena itu, untuk mencapai target pembiayaan mikro di tahun ini, strategi yang dilakukan adalah dengan terus melakukan pembinaan dan pendampingan secara simultan dan membentuk apex Mikro Muamalat.
Tercatat pada 2013 penyaluran dana CSR Bank Muamalat melalui BMM sebesar Rp 19,4 miliar yang terdiri dari zakat perusahaan tahun buku 2012, zakat karyawan, dan zakat bagi hasil tabungan dan deposito. Angka tersebut belum termasuk dana non halal Bank Muamalat yang berasal dari keterlambatan pembayaran debitur yang disengaja sebesar Rp 1,4 miliar. Penghimpunan dana BMM selama tahun 2013 tercatat sebesar Rp 40,6 miliar yang diperoleh dari dana CSR Bank Muamalat, Islamic Development Bank, zakat, infak, wakaf, dan kemanusiaan. Sedangkan penyaluran dana Baitul Maal Muamalat tahun 2013 sebesar Rp 32,8 miliar yang disalurkan ke program ekonomi, pendidikan, dan sosial.