bmt tamzis
Gedung Baituttamwil Tamzis

Baituttamwil Tamzis Perluas Cabang di Jabodetabek Tahun Depan

[sc name="adsensepostbottom"]

Baituttamwil Tamzis berencana menambah dua kantor cabang di tahun depan. Lembaga yang berbadan hukum sebagai koperasi jasa keuangan syariah ini memungkinkannya untuk memperluas cabang hingga lintas provinsi.

bmt tamzis
Gedung Baituttamwil Tamzis

Ketua Pengurus Baituttamwil Tamzis, Saat Suharto, mengatakan setiap tahun pihaknya membuka kantor cabang sebanyak dua unit. Pada 2015 Baituttamwil Tamzis berencana membuka cabang di Weleri, Jawa Tengah dan Jabodetabek. “Di tahun ini untuk Jabodetabek dibukanya antara di Bogor, Tangerang, Depok atau Bekasi,” kata Saat. Kantor cabang tersebut akan melengkapi kantor Baituttamwil Tamzis yang ada di Jakarta Selatan dan Depok.

Saat melanjutkan Baituttamwil Tamzis sebagai koperasi jasa keuangan syariah (koperasi simpan pinjam) berada di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga memungkinkannya untuk beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Tak terikat dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibkan lembaga keuangan mikro terbatas beroperasi di kabupaten/kota. Baca: Lembaga Keuangan Mikro Lintas Kabupaten/Kota Harus Jadi BPR

“Tamzis adalah koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah, sama dgn bank umum dan bank pembiayaan rakyat syariah. Karena Tamzis bukan lembaga keuangan mikro, tapi merupakan koperasi simpan pinjam syariah maka ketentuan OJK yang membatasi operasional di kabupaten/kota tidak berlaku untuk kami,” jelas Saat.

Di sisi lain, lanjut Saat, Baituttamwil Tamzis tak membuka banyak cabang setiap tahun karena terkendala ketersediaan sumber daya manusia (SDM). “Yang paling utama bukan modal tapi SDM yang siap di mikro finance karena itu berkaitan dengan passion,” tukas Saat. Baca: ICMI: Keuangan Mikro Penting Bagi Pengembangan Ekonomi

Kini koperasi tersebut telah memiliki lebih dari 30 kantor cabang yang sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, dan yang lainnya ada di Yogyakarta, Jawa Barat dan Jabodetabek. Asetnya telah mencapai Rp 400 miliar, pembiayaan Rp 380 miliar, dan dana pihak ketiga dari anggota koperasi sebanyak Rp 360 miliar. Baituttamwil Tamzis rata-rata menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,8 juta per nasabah mikro.