Penerbitan sukuk akan menjadi yang pertama kali sesuai dengan hukum Amerika Serikat.

Rencana penerbitan sukuk tersebut diharapkan akan membangkitkan gairah pasar modal syariah di perekonomian negara terbesar di dunia itu. Selain itu, diharapkan pula penerbitan sukuk akan menyuntik kepercayaan diri pasar dan membuka jalan bagi penerbit sukuk lainnya di masa mendatang.
Firma hukum global yang menangani transaksi sukuk University Bank, Linklaters menyatakan sukuk tersebut akan memiliki imbal hasil sebesar 5,75 persen. Penerbitan sukuk University Bank akan mengikuti aturan negara bagian New York. “Transaksi ini mewakili bab penting dari evolusi pasar sukuk,” demikian pernyataan Linklaters dilansir dari Islamic Finance News, Rabu (20/4).
Pasar keuangan syariah di Amerika didorong oleh sektor perumahan. Salah satu fokus bisnis University Bank pun adalah pembiayaan kepemilikan rumah. Selain University Bank, sebelumnya juga telah ada beberapa perusahaan asal Amerika Serikat yang menerbitkan sukuk.
Setidaknya ada tiga perusahaan berbasis di Amerika yang menawarkan sukuk secara tertutup. Pada 2006 East Cameron Partners menerbitkan sukuk sebesar 166 juta dolar, namun mengalami gagal bayar. Pada 2009 perusahaan General Electric menerbitkan sukuk senilai 500 juta dolar AS dan pada 2014 Goldman Sachs akhirnya menerbitkan sukuk, setelah sebelumnya batal menerbitkan instrumen tersebut pada 2011 karena isu terkait struktur sukuk.

