Bank Muamalat menjajaki kerja sama repo syariah dengan tiga bank.
Repo menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk mengelola likuiditas perbankan syariah. Bank Muamalat Indonesia, yang pada pekan lalu menjalin kerja sama repo syariah dengan Bank Bukopin, pun membuka kerja sama repo syariah dengan pelaku perbankan lainnya.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto menuturkan, berbeda dengan perbankan konvensional yang memiliki beragam instrumen pengelolaan likuiditas, perbankan syariah hanya memiliki instrumen yang terbatas. Repo syariah pun dilihat sebagai salah satu alternatif untuk pengelolaan likuiditas.
“Setelah kerja sama repo syariah pertama dengan Bank Bukopin, kami memiliki rencana untuk kerja sama repo syariah lagi dengan bank lainnya, baik dengan bank konvensional maupun bank syariah. Mudah-mudahan September ini ada realisasi kerja sama lagi,” katanya, pekan lalu.
- Pinhome bersama Bank Muamalat Mengupas Data Terbaru Pasar Properti
- CIMB Niaga Syariah Permudah Nasabah Wujudkan Niat Berhaji melalui OCTO Mobile
- PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
- BCA Syariah dan Toya Perdana Lhokseumawe Tanda Tangani Kerja Sama Proyek Air Siap Minum
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan kerja sama repo syariah dengan tiga bank, yang dua diantaranya adalah bank syariah. “Di pipeline kami ada rencana kerja sama dengan tiga bank, tapi tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan bank lainnya,” ujar Indra.
Indra menambahkan, untuk saat ini nilai transaksi kerja sama repo syariah dengan bank yang masih dalam tahap penjajakan belum ditentukan. “Nilainya tergantung nanti, tapi paling tidak antara Rp 100 miliar-Rp 200 miliar. Masing-masing tenornya nanti juga akan beda-beda, tapi biasanya jangka pendek,” jelasnya.