Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y. Sugiarto (kanan) bersama dengan Kepala OJK Kalimantan Barat Asep Ruswandi (tengah) dan Regional Head PT Gama Plantation Kalimantan Barat Gazali Arif (kiri), secara simbolis menunjukkan piagam kerjasama pembiayaan syariah perkebunan kelapa sawit plasma, hari ini (28/11). Foto: BMI

Bank Muamalat Salurkan Rp 89 Miliar untuk Perkebunan Kelapa Sawit

[sc name="adsensepostbottom"]

Pembiayaan disalurkan dengan akad murabahah (jual beli).

Bank Muamalat memberikan pembiayaan syariah perkebunan kelapa sawit plasma kepada enam koperasi binaan perusahaan di Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Penyaluran pembiayaan tersebut merupakan bentuk dukungan Bank Muamalat terhadap industri kelapa sawit di Indonesia.

Penyaluran dana ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pembiayaan syariah dengan plasma di bawah naungan enam koperasi, yang berlangsung hari ini, Senin (28/11) di Pontianak, Kalimantan Barat. Pembiayaan tersebut menggunakan skema murabahah investasi financing dengan total plafon Rp 89,1 miliar, mencakup pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan lanjutan dari kebun kelapa sawit milik enam koperasi seluas 1.576,32 hektar.

Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y. Sugiarto mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produksi kelapa sawit, terutama di daerah Kalimantan Barat. Penandatanganan perjanjian kerja sama inipun merupakan komitmen Bank Muamalat untuk mendukung peningkatan kualitas di sektor industri kelapa sawit sebagai peluang pertumbuhan perekonomian di Nusantara.

Bank Muamalat optimis dengan dilakukannya kerjasama pembiayaan ini dapat menjadi salah satu langkah tepat untuk mendukung tumbuh kembangnya potensi dan kualitas industri kelapa sawit nasional, tidak hanya bagi pasar dalam negeri, melainkan juga bagi pasar mancanegara,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (28/11).

Potensi pembiayaan dalam industri ini masih sangat luas dengan beragam pembiayaan yang dapat diberikan mulai dari hulu sampai dengan hilir, seperti pembiayaan kebun, CPO mill, pemasok pupuk (secara value chain), kontraktor kebun, kernel crushing plant (KCP), petani plasma, maupun industri turunannya seperti minyak goreng, margarin, sabun, dan industri lainnya.