Bank Syariah Perlu Tawarkan Keunikan Produk

[sc name="adsensepostbottom"]

Perbankan syariah yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah memiliki spektrum luas untuk berinovasi dengan berbagai akad.

permatabank
Layanan PermataBank Syariah/Foto: permatabank.com

Menteri Keuangan RI, Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan dari sisi kampanye dan inovasi produk, lembaga keuangan syariah dituntut harus kreatif dan inovatif. Pasalnya sebagian besar masyarakat Indonesia sangat rasional menyikapi sektor keuangan. “Yang ditanya pertama oleh calon nasabah saat mau membuka akun adalah aman atau tidak, return bagus atau tidak, jadi sangat rasional,” cetus Bambang dalam Seminar Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), beberapa waktu lalu.

Dengan kondisi demikian, lanjut Bambang, otomatis pelaku sektor keuangan syariah harus memahami itu dengan tidak melakukan kampanye yang menyentuh emosional. Namun menunjukkan hal-hal yang rasional seperti menunjukkan kinerja, manajemen, dan inovasi produk. “Kreativitas sebagai bankir harus dijaga. Orang Indonesia mayoritas masih rasional dan justru itu peluang untuk menunjukkan bahwa dengan bank syariah bisa dapat return lebih baik,” jelas Bambang.

Menurutnya, saat ini industri keuangan syariah Indonesia baru memiliki pendekatan alamiah dengan mayoritas penduduknya adalah muslim. “Namun belum menciptakan sistem yang membawa potensi menjadi realitas dan memenangkan hati masyarakat Indonesia yang sebagian besar rasional. Saya yakin dengan komitmen terus untuk berinovasi, keuangan syariah Indonesia bisa menjadi pusat keuangan syariah dunia,” pungkas Bambang. Baca: Surabaya Didapuk Sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional

Sekretaris Jenderal Asbisindo, Achmad K Permana, tak menampik jumlah nasabah rasional di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, perbankan syariah perlu memenangkan nasabah dengan menawarkan keunikan produk. “Bank syariah punya produk ijarah muntahiya bit tamlik yang seperti syariah leasing. Sementara, bank konvensional tidak bisa buat leasing. Jadi harus ada keunikan produk dan pricing lebih bagus. Kalau tidak ada dua hal itu, maka sulit untuk melewati pangsa lima persen,” kata Permana. Baca Juga: Leverage Model Mendongkrak Market Share Bank Syariah

Berdasar Statistik Perbankan Syariah Januari 2015, total aset bank syariah Indonesia mencapai Rp 270 triliun, meningkat sekitar 13 persen dari periode sama tahun lalu. Sementara, total dana pihak ketiga naik naik sekitar 19 persen menjadi sebesar Rp 214,7 triliun dan pembiayaan tumbuh 10 persen menjadi Rp 203,4 triliun.