“Bank Umum Syariah Akan Tumbuh Semakin Pesat”

Perbankan syariah diproyeksikan akan terus meningkatkan sumber dayanya, baik dalam segi kuantitas kekayaan perusahaan, maupun kuantitas jumlah industri perbankan syariah yang akan terus meningkat.

Hal tersebut diungkapkan pakar ekonomi syariah – Adiwarman Karim dalam Outlook Revisited On RBB yang di-publish pada Karim Award 2017 baru-baru ini di Jakarta.

“Perbankan syariah sebagai the new kid (pemain baru) dalam dunia perbankan mampu membuktikan bahwa ekonomi syariah dapat tumbuh pesat, lebih baik daripada perbankan konvensional atau sebagai the old man (pemain lama). Pertumbuhan aset perbankan syariah hingga Desember 2016 mampu menembus 6,13% dan pada tahun 2017 diproyeksikan tumbuh 2 kali lipat daripada bank umum konvensional hingga mencapai 11,80%,” papar Adiwarman.

Adiwarman lalu menekankan, walaupun jumlah perbankan syariah delapan kali jauh lebih kecil dari perbankan konvensional, namun pertumbuhan aset BUS yang melesat dengan signifikan menunjukkan bahwa pemain baru ini mampu bersaing dengan pemain lama.

Menurut Adiwarman, pertumbuhan aset bank umum syariah dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, pertumbuhan pembiayaan yang signifikan, BUS mampu meningkatkan pembiayaan. Kedua, pertumbuhan jaringan kantor infrastruktur, serta aset-aset non produktif lainnya. Serta ketiga, konversi PT Bank Aceh menjadi PT Bank Aceh Syariah memberikan tambahan aset bagi perbankan syariah pada tahun 2017.

“Ditambah dengan rencana konversi Bank NTB yang akan selesai pada pertengahan tahun 2018, maka berpotensi besar untuk menambah aset BUS dan tumbuh lebih cepat berkali-kali lipat,” demikian optimisme Adiwarman Karim.