Wakaf telah menjadi salah satu bagian bentuk filantropi Islam yang potensial untuk terus dikembangkan demi menciptakan kesejahteraan umat. Agar pemanfaatan wakaf dapat lebih menyebar luas, sejumlah lembaga di Malaysia pun saling bekerja sama.
Fellow Institut Kajian Zakat Malaysia (IKAZ) dari Universiti Teknologi MARA, Ahmad Zaki Abdul Latif, mengatakan pengelolaan wakaf di Selangor dilakukan atas kerja sama Amanah Ikhtiar Malaysia (lembaga pembiayaan mikro) dengan Majlis Agama Islam Selangor (MAIS). Ia menuturkan berdasar UU, Majlis Agama Islam negeri merupakan pemegang tunggal harta wakaf di Malaysia. MAIS memiliki anak syarikat khusus wakaf bernama Perbadanan Wakaf Selangor (PWS).
Namun, dengan fokus kegiatan AIM yang terkonsentrasi untuk pemberdayaan ekonomi fakir miskin menjadi salah satu penggerak pula dalam memakmurkan wakaf di Selangor. Alasan kerja sama wakaf AIM dan MAIS ini karena AIM lebih dekat dengan golongan yang menjadi penerima manfaat. “Ada 300 ribu anggota yang dikendalikan oleh AIM dan 30 persen diantaranya telah menjadi pengusaha yang sukses. Jalinan kerja sama antara MAIS dan AIM ini mampu memupuk kesadaran di kalangan warga AIM untuk berwakaf,” jelas Zaki. Oleh karena itu, IKAZ pun didapuk untuk membantu pembentukan unit zakat, infak, sedekah, dan wakaf dalam organisasi AIM.
Zaki menuturkan satu jawatankuasa akan dibentuk untuk melaksanakan program bersama tersebut, yang akan dinamakan Jawatankuasa Pelaksana Wakaf Khas AIM-PWS(MAIS). Jawatan itu melibatkan MAIS, PWS, dan AIM. Nantinya, lanjut Zaki, proyek Wakaf Khas AIM-PWS (MAIS) tidak akan hanya terbatas pada proyek ibadah semata, tetapi juga meluas pada kepentingan umum. Dalam usaha menggerakkan program Wakaf Khas AIM-PWS (MAIS) ini ada empat pendekatan yang akan digunakan, yaitu berasal dari pemotongan gaji karyawan AIM paling rendah 5 ringgit per bulan, sumber dana dari sahabat anggota AIM minimal 1 ringgit seminggu, pendanaan dari berbagai sumber (sumbangan korporasi, individu, koperasi, dll), dan dari hasil kelolaan wakaf.
“Hasilnya 70 persen akan dimanfaatkan kepada AIM untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, klinik, latihan dan lainnya untuk membantu yang kurang mampu, lalu 30 persen akan diserahkan kepada PWS (MAIS) yang akan disalurkan untuk sekolah-sekolah agama yang memerlukan,” jelas Zaki.