Lewat pemasaran online dunia telah menjadi pasar bagi produk dan bisnis yang dibangun kaum wanita. Dari yang mungkin bermula dari bisnis kecil bisa mendapatkan big deal business ketika suatu produk diposting ke internet. Norraesah menyebutkan hal itu tak terlepas dari fakta bahwa kaum wanita adalah konsumer utama dan merupakan pasar yang sesungguhnya, karena itu bisa mengetahui apa yang pasar inginkan dan dimana pasarnya. WBN juga mengadakan sejumlah pelatihan, khususnya bagi pengusaha mikro dan UKM yang fokus pada pemberian pelatihan manajemen keuangan, strategi pasar, hingga branding dan packaging.
Norraesah menerangkan melalui forum dan program yang diselenggarakan WBN, kaum wanita di seluruh dunia dan negara muslim khususnya bisa saling bertukar pikiran dan berkolaborasi tentang peluang dan potensi di negara masing-masing, serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi pengusaha pemula. “Kaum wanita harus membantu sesamanya dengan mengembangkan rasa persaudaraan untuk menghadapi tantangan yang bisa menciutkan hati di masa mendatang. Kaum wanita harus gigih, jangan sekali-kali merasa kecewa, pelajari kesalahan dan itu jangan dianggap kesalahan tapi pengalaman yang berguna,” kata Norraesah.
Sementara, Vice President Ogilvy Noor, Shelina Janmohamed, mengatakan media sosial seperti Facebook dan Twitter memang telah membuka pintu bagi wanita untuk berwirausaha di rumah. Shelina menyebutnya mompreneur, yaitu seorang wanita yang menjadi pengusaha sekaligus mengurus keluarganya. Ia mengakui memasuki dunia bisnis online pada awalnya memang tidak mudah. Kuncinya adalah selalu berinovasi dengan menyediakan apa yang pasar butuhkan.
Kaum wanita tak hanya mulai unjuk gigi di dunia bisnis, tetapi juga merambah ke bidang lainnya. “Sekarang wanita muslim sudah menunjukkan dirinya. Misalnya, Indonesia mempromosikan green ambassador yang seorang muslimah,” ujar Shelina, mengacu pada sosok pemenang World Muslimah Beauty 2012, Nina Septiani yang pernah menjadi green ambassador HiLo.

