BRI Syariah turut berpartisipasi dalam perhelatan Expo Rumah Rakyat 2014 yang digelar di Hall A-JCC, Jakarta, yang berlangsung mulai akhir pekan lalu. Expo Rumah Rakyat 2014 yang digelar oleh Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia ini diikuti oleh para pengembang (developer) dan bank yang menyediakan produk KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
Yang menarik, BRISyariah dalam expo ini memberikan program spesial DP 0% alias Bebas Uang Muka bagi para pengunjung expo yang ingin memiliki rumah subsidi.
Direktur Consumer & Retail Banking BRISyariah – Indra Praseno menyampaikan, bahwa dengan DP 0% ini masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dapat mewujudkan impiannya memiliki hunian tempat tinggal pertama dengan mudah dan murah tanpa dipusingkan sejumlah uang untuk pembayaran uang muka.
“BRISyariah akan membayarkan 100% plafon pembiayaan dari harga rumah. Selain itu masyarakat juga dapat menikmati cicilan bulanan yang sangat murah dan tetap sampai lunas 15 tahun Rp 1 jutaan setiap bulannya. Masyarakat akan merasa tenang, karena cicilan per bulannya tidak akan naik meskipun harga rumahnya terus meningkat,” papar Indra lebih lanjut.
- CIMB Niaga Gelar Kejar Mimpi Talks di Ambon, Dorong Talenta Muda Musik dari Kamar Latihan ke Panggung Impian
- Pinhome bersama Bank Muamalat Mengupas Data Terbaru Pasar Properti
- CIMB Niaga Syariah Permudah Nasabah Wujudkan Niat Berhaji melalui OCTO Mobile
- PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
Seperti diketahui bahwa saat ini Pemerintah RI berusaha membantu rakyat menghuni rumah layak lewat berbagai regulasi, salah satunya mendorong pihak pengembang untuk menyediakan rumah tapak sederhana atau rumah susun.
Aturan ini diharapkan dapat mendorong suplai rumah rumah sederhana atau rumah susun dipasaran. Adapun harga maksimum untuk rumah tapak sederhana ditetapkan sebesar Rp 105 juta – Rp 165 juta per unit menurut zonasi, sementara harga rusun Rp 7,3 juta – Rp 15,7 juta per meter per segi menurut privinsi.
Pemerintah memberikan program subsidi untuk rakyat dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Margin FLPP untuk rumah bersubsidi dipatok 7,25% untuk tenor pinjaman sampai 20 tahun. Kepemilikan rumah sederhana dengan program pemerintah tidak terkena peraturan bank loan to value (LTV) 30%. Peran pemerintah disini adalah meningkatkan kemampuan beli masyarakat untuk memiliki rumah dengan cara KPR.
BRISyariah sendiri telah berpengalaman dalam menyalurkan pembiayaan KPR Sejahtera (FLPP). Sudah lebih dari 4.227 unit rumah sederhana yang telah dibiayai di seluruh Indonesia. Jumlah nominal pembiayaan KPR FLPP yang telah disalurkan BRISyariah adalah Rp 335 Milyar.
Sedangkan di 2014, BRISyariah menargetkan membiayai 2.500 unit rumah senilai Rp 200 Milyar. Di tahun 2013, BRISyariah menjadi bank ketiga terbesar nasional dalam penyaluran pembiayaan KPR Sejahtera (FLPP).
Dalam melaksanakan tujuannya, BRISyariah sendiri mencanangkan visi sebagai berikut: menjadi bank ritel modern dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.