BSM Bukukan Kinerja Bisnis Positif di Awal Tahun 2017

[sc name="adsensepostbottom"]

Direktur Bank Syariah Mandiri – Choirul Anwar dalam keterangan pers BSM yang diterima MySharing hari ini, mengungkapkan pertumbuhan kinerja keuangan BSM yang tetap positif di awal tahun 2017.

“Secara umum, indikator peningkatan bisnis BSM pada triwulan I 2017 antara lain, aset tumbuh sebesar 11,83% (yoy) dari Rp71,55 triliun menjadi Rp80,01 triliun, pembiayaan tumbuh sebesar 9,14% (yoy) dari Rp50,78 triliun menjadi Rp55,42 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 12,47% (yoy) dari Rp63,16 triliun menjadi Rp71,04 triliun dengan dana murah sebesar Rp35,43 triliun atau 49,88% dari total DPK,” demikian papar Choirul Anwar.

Menurut Choirul Anwar, peningkatan aset antara lain ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,47% (yoy) semula Rp63,16 triliun per Maret 2016 menjadi Rp71,04 triliun per Maret 2017. Sementara itu dana murah BSM berupa Giro dan Tabungan mengomposisi hampir separuh dari total DPK atau sebesar Rp35,43 triliun (49,88%). Sementara itu total rekening dana mencapai 6,63 juta.

“Dari total DPK, Giro naik 35,05%, semula Rp5,63 triliun per Maret 2016 menjadi Rp7,61 triliun per Maret 2017, Tabungan tumbuh sebesar 14,69%, semula Rp24,26 triliun per Maret 2016 menjadi Rp27,82 triliun per Maret 2017. Adapun Deposito tumbuh 7,02% semula Rp33,27 triliun per Maret 2016 menjadi Rp35,60 triliun per Maret 2017,” lanjut Choirul Anwar.

Choirul menegaskan bahwa secara likuiditas BSM sangat baik. ‘’Ini salah satu kekuatan kami yakni likuiditas,’’ ungkap Choirul Anwar.

Mengenai komposisi pembiayaan, dua segmen mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni segmen Konsumer dan Gadai yang tumbuh 14,32% (yoy) menjadi Rp17,53 triliun.

‘’Segmen ini kedepannya menjadi sumber pertumbuhan pembiayaan di BSM seiring fokus kami di segmen ritel,’’ kata Choirul lagi.

Sementara itu, pembiayaan di segmen commercial banking tumbuh cukup baik sebesar 14,78% (yoy) menjadi Rp6,52 triliun, dengan fokus pada healthcare dan education.

Menurut Choirul Anwar, pembiayaan segmen mikro BSM juga tumbuh cukup baik, mencapai 11,59% (yoy) menjadi Rp4,19 triliun, disusul pembiayaan Segmen Small/Business Banking yang tumbuh 5,45% (yoy) menjadi Rp9,57 triliun dan pembiayaan segmen Corporate Banking tumbuh 4,23% (yoy) menjadi Rp17,54 triliun.

Choirul Anwar lalu menambahkan, dari sisi permodalan, rasio permodalan BSM cukup kuat dengan peningkatan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 1,01% dari 13,39% per Maret 2016 menjadi 14,40% pada Maret 2017.

“Disamping penumbuhan pembiayaan, manajemen berhasil membukukan laba operasional sebelum beban PPAP/CKPN sebesar Rp503 miliar. Secara konsisten perseroan juga memperkuat rasio pencadangan dengan membentuk biaya PPAP sebesar Rp378 miliar,” demikian Choirul Anwar, Direktur Bank Syariah Mandiri.