OJK bersama Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) menargetkan 5 juta investor hingga 2017.

“Itu tidak bisa hanya dilakukan oleh APRDI. Untuk mencapai target itu harus menggandeng semua unsur stakeholder, karena saat ini masyarakat masih banking minded, bukan investment minded,” tukasnya dalam event Pesta Reksa Dana 2016, pekan lalu.
Menurutnya, seluruh pemangku kepentingan harus melakukan sosialisasi dan edukasi terus menerus ke calon investor. Investasi di reksa dana pun dapat dimulai dari Rp 100 ribu. “Reksa dana kan ada yang mikro, mulai dari Rp 100 ribu sudah bisa investasi, tapi tidak banyak yang tahu soal itu. Selain itu, kalau bisa syarat dan proses untuk mendapatkan reksa dana juga lebih dipermudah,” kata Jimmy.
Ia pun berharap event seperti Pesta Reksa Dana yang digelar akhir Januari lalu di Bursa Efek Indonesia tidak hanya dilaksanakan di Jakarta, namun juga di kota-kota lainnya. “Tidak hanya kota besar seperti Surabaya, nanti juga hendaknya bisa ke kota-kota kecil lainnya jadi masyarakat tahu tentang reksa dana,” jelas Jimmy.
Sementara terkait jumlah wakil agen penjual reksa dana yang dinilai masih sedikit dibanding total populasi penduduk Indonesia, Jimmy mengusulkan agar terdapat sinergi dengan universitas-universitas di Indonesia. “Banyak lulusan di Indonesia yang ingin langsung kerja di bank, padahal kalau di Amerika lulusannya kerja di Wall Street,” pungkasnya.

